REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong para perajin batik di daerah untuk bertransformasi ke dunia digital seperti marketplace. Tujuan utamanya proses menyasar pasar digital demi memperluas jangkauan pemasaran agar perekonomian semakin bergeliat.
"Teman-teman pengrajin sudah berjualan di media online. Di era sekarang kami dorong ke situ. Sehingga memudahkan semua pihak untuk melakukan transaksi jual beli," kata calon legislatif (caleg) DPR RI PAN Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Purnomo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Salah satu yang didorong untuk bisa didigitalisasi adalah batik Parijotho Salak asal Kabupaten Sleman. Batik Parijotho Salak relatif terkenal di daerah Provinsi DIY, tapi belum diketahui di level nasional.
Untuk itu, digitalisasi merupakan cara untuk meningkatkan level batik Parijotho Salak. "Perajin batik di Kabupaten Sleman banyak sekali, hampir di setiap kapanewon sudah ada sentra-sentra batik," ucap Sri Purnomo.
Dorongan PAN tersebut selaras dengan yang dicanangkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menargetkan UMKM Indonesia dapat bertransformasi ke sektor digital. Dia pun meminta PAN mempercepat digitalisasi di 1.000 pasar rakyat dan satu juta pedagang 2022-2024.
Pasalnya, dengan digitalisasi kontribusi UMKM terhadap perekonomian negara akan semakin besar. Berdasar data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada 2022, kontribusi UMKM sebesar 60,3 persen terhadap PDB. "Kami inisiasi sehingga bisa jual produk dan hasilnya bisa gerakkan ekonomi," ujar Sri Purnomo.