Ahad 25 Jun 2023 15:42 WIB

Menteri PUPR Targetkan Pembangunan Bendungan Jlantah Selesai 2023

Bendungan Jlantah merupakan satu dari 13 bendungan yang sedang dibangun PUPR.

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik.
Foto: Dok Kementerian PUPR
Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Jlantah, Karanganyar, Jawa Tengah, yang dapat mengairi persawahan hingga 1.494 hektare akan selesai pada akhir 2023.

"Target untuk dapat diselesaikan pada akhir 2023 mudah-mudahan dapat tercapai," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Ahad (25/6/2023).

Baca Juga

Bendungan Jlantah merupakan satu dari 13 bendungan yang sedang dibangun Kementerian PUPR di seluruh Tanah Air pada tahun ini. Sebanyak 12 bendungan lainnya adalah Cipanas, Karian, Sepaku Semoi, Keureuto, Rukoh,Tiu Suntuk, Lausimeme, Sidan, Leuwikeris, Temef, Pamukkulu, dan Ameroro.

Basuki mengatakan, Bendungan Jlantah akan memiliki kapasitas tampung 10,97 meter kubik yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 meter dari dasar sungai, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak bendungan lebih dari 690 meter.

Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, bendungan Jlantah dibangun sejak Juli 2019 oleh PT Waskita Karya Persero dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 965 miliar.

"Saat ini progresnya sudah sekitar 65 persen. Nantinya bendungan Jlantah akan mengairi 1.494 hektare area persawahan di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar," kata Adenan.

Di samping sebagai sumber irigasi, bendungan Jlantah juga sebagai sumber air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik dan dapat mereduksi banjir sebesar 51,26 persen atau 70,33 meter kubik per detik untuk Q50.

"Kehadiran bendungan ini juga akan memberi manfaat untuk potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 megawatt (MW), serta untuk konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar," kata Adenan.

Adapun secara keseluruhan, pada periode 2015-2025, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan yang akan meningkatkan suplai air irigasi premium dari semula 10,6 persen menjadi 19,3 persen.

Hingga Februari 2023 dari 2015, menurut Kementerian PUPR, telah diselesaikan pembangunan 36 bendungan baru yang menambah daerah irigasi produktif seluas 234.741 hektare sebagai bagian dari peningkatan luasan jaringan irigasi seluas 1,12 juta hektare, dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,84 juta hektare.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement