Jumat 23 Jun 2023 06:08 WIB

Kucuran Miliaran Rupiah untuk Ponpes Al-Zaytun dan Misteri 'Si Kumis'

Kemenag memperingatkan Ridwan Kamil agar bicara berbasis data soal bantuan Al-Zaytun.

Rep: Arie Lukihardianti/Muhyiddin Yamin/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Bangunan galangan kapal milik Mahad Al-Zaytun di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandnaghaur, Kabupaten Indramayu, Senin (19/6/2023) petang WIB, disegel Pemkab Indramayu.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Bangunan galangan kapal milik Mahad Al-Zaytun di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandnaghaur, Kabupaten Indramayu, Senin (19/6/2023) petang WIB, disegel Pemkab Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil mengungkap bahwa Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, menerima dana miliaran rupiah per tahun dari Kementerian Agama (Kemenag). Bahkan, menurut Emil, ada aliran dana miliaran rupiah yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama untuk mendukung aktivitas pembelajaran di Ponpes Al-Zaytun.

Hanya saja, Emil tak menyebut angka pasti yang dikucurkan Kemenag. "Di mana dana dari Kementerian Agama kurang lebih setiap tahun ada sekian miliar juga ke Al-Zaytun," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/6/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tak mempunyai kewenangan untuk membubarkan Ponpes Al-Zaytun apabila memang telah terbukti ada kesalahan dalam pengajaran agama. Menurut Emil, pihak yang berwenang membubarkan Mahad Al-Zaytun adalah Kemenag.

Baca: Ajaran Al-Zaytun Menyimpang, MUI Minta Pemerintah Tangani Panji Gumilang

"Pembubaran hanya dilakukan oleh Kementerian Agama yang memberikan izin, izinnya ada di Kementerian Agama karena sifatnya pesantren Diniyah, Aliyah dan seterusnya," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya.

Menurut Kang Emil, Pemprov Jabar sudah membentuk tim investigasi yang ditugaskan secara khusus untuk mengumpulkan data terkait aktivitas di pesantren. Hal itu dilakukan karena tim perlu mengkaji secara mendalam untuk menganalisis aktivitas di Ponpes Al-Zaytun. "Saya harus adil mendengarkan dan membentuk tim investigasi," katanya.

Tim investigasi yang dibentuk Pemprov Jabar terdiri berbagai lembaga Islam dan juga ormas Islam. Di dalam tim investigasi itu, adapula aparat kepolisian, TNI, hingga kejaksaan.

Kemenag pun mengingatkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar berbicara dengan basis data. Menurut Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie dana bantuan operasional sekolah (BOS) merupakan hak siswa dan seluruh siswa di negeri ini. "Jadi jangan kemudian Pak Ridwan Kamil mengatakan Kemenag memberikan bantuan miliaran ke Zaytun padahal itu dana BOS. Udah salah kaprah itu," kata Anna di Makkah, Arab Saudi, Kamis (22/6/2023).

Baca: Ridwan Kamil Bolehkan ASN Bidang Ini Kerja dari Mana Saja

Dia menegaskan, informasi yang disampaikan Ridwan Kamil soal Kemenag mengucurkan dana miliaran rupiah per tahun untuk Ponpes Al-Zaytun tidak benar. "Kami tidak pernah memberikan dana bantuan ke Al Zaytun," ujar Anna.

Yang terjadi, sambung dia, Mahad Al-Zaytun mengelola madrasah mulai dari jenjang ibtidaiyah (MI), tsanawiyah (MTs), hingga Aliyah (MA). Jumlah sekolah yang cukup banyak itu tercatat di data  Education Management Information System (EMIS) Kemenag, yaitu ada 1.289 siswa MI, 1.979 siswa MTs, dan 1.746 siswa MA.

"Sesuai regulasi, para siswa ini berhak mendapat BOS. Ini berlaku untuk seluruh siswa yang belajar di madrasah dan memenuhi persyaratan. Sehingga, menjadi kewajiban kami, pemerintah, memenuhi hak-hak belajar mereka melalui BOS," ucap Anna.

Baca: Panji Gumilang Ceramahi Wagub Jabar Tentang Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza

Misteri Si Kumis

Sementara itu, ranah media sosial (medsos) dihebohkan dengan video pernyataan 'Si Kumis' yang dikaitkan dengan Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ponpes yang didirikan Syekh Panji Gumilang tersebut terus mengundang kontroversi dan mendapat kecaman dari masyarakat.

Selain praktik yang tidak biasa dijalankan umat Islam Indonesia, seperti jamaah perempuan bergabung dengan laki-laki di saf depan kala sholat, Panji juga mengajarkan lagu Havenu Shalom Alechem kepada para pengikutnya. Padahal, lagu tersebut merupakan salam dan identik dinyanyikan kaum Yahudi. Panji juga mengaku, Al-Zaytun menganut mazhab Sukarno.

Bekingan Si Kumis...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement