REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menilai Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, sudah pantas dan layak untuk menjadi Wali Kota Bogor berikutnya. Hal itu disampaikannya ketika Halal Bi Halal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor.
“Karena memang Kang Atang sudah layak dan pantas jadi Walikota,” ujar Bima Arya.
Bima Arya menyampaikan, Kota Bogor berhasil menjadi kota keempat terbaik nasional setelah Semarang, Surabaya, dan Solo. Banyak kemajuan yang telah dicapai karena sinergi kolaborasi antara eksekutif dan legislatif tanpa ego politik yang kental dan lebih banyak didasari semangat untuk kemaslahatan.
“Di balik ratusan penghargaan dan prestasi yang ditorehkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, semuanya 100 persen ada kontribusi PKS dan dewan di sana,” ucapnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengakui, PKS sebagai kekuatan terbesar di DPRD Kota Bogor menjalankan fungsi kritiknya dengan elegan dan luar biasa. Terutama di bawah kepemimpinan Atang Trisnanto yang juga Ketua DPD PKS Kota Bogor.
“Saya harus jujur, saya mengatakan kenyamanan dalam berkomunikasi politik dengan DPRD dibawah kepemimpinan Kang Atang. Selalu ada titik temu jika pikiran kita selalu untuk kemaslahatan. Dan saya selalu mudah menemukan titik temu karena tujuannya untuk kemaslahatan kota Bogor,” ucapnya.
Ia pun mengatakan DPRD di bawah kepemimpinan Atang Trisnanto selalu mempermudah dalam urusan anggaran. Karena semangatnya merupakan kemaslahatan.
Saat ditanya mengenai kesiapan dirinya untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024, Ketua DPRD Kota Bogor yang juga Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto, menyerahkan semuanya kepada keputusan pimpinan partai.
“Insya Allah saya siap melaksanakan apapun keputusan pimpinan. Prinsipnya, semua kader harus siap menebarkan manfaat dan kebaikan seluas-luasnya,” ujarnya.
Dari data yang diterima Republika dari DPD PKS Kota Bogor, di bawah kepemimpinan Atang Trisnanto, PKS Kota Bogor dalam masa baktinya telah menyalurkan Rp 12 miliar paket sembako, Rp 600 juta untuk bantuan pendidikan, pembangunan 300 titik penerangan jalan umum (PJU), 24 titik renovasi sarana pendidikan, 110 titik renovasi posyandu, 436 titik pengaspalan jalan, 228 titik pembangunan tebing penahan tanah (TPT), dan merenovasi 551 rumah.
“Sejumlah 782 keluarga kami advokasi untuk BPJS, dan 3.000 warga kami bantu untuk layanan ambulan PKS. Saat masa pandemi, ada 2 ton oksigen yang telah kami distribusikan serta Rp 20 miliar bantuan Covid-19,” paparnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
