Selasa 13 Jun 2023 18:21 WIB

KPK tak Tutup Kemungkinan Naikkan Status Klarifikasi LHKPN Pj Bupati Bombana ke Penyidikan

KPK saat ini tengah memantau perusahaan milik Burhanuddin.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri saat memberikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2023).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri saat memberikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan hasil klarifikasi laporan kekayaan Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanuddin ke tahap penyidikan. Upaya ini dapat dilakukan jika KPK menemukan adanya kejanggalan dari hasil klarifikasi kekayaan yang dilakukan beberapa waktu lalu.

"Prinsipnya tadi itu kalau kemudian ada indikasi pidana dan itu korupsi ya pasti prosesnya akan diselesaikan di penindakan, seperti beberapa yang lain seperti yang dua kan sudah naik penyelidikan," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).

Adapun dua pejabat yang hasil klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)-nya telah ditingkatkan ke tahap penyidikan, yakni eks Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo yang terjerat dugaan penerimaan gratifikasi dan pencucian uang. Kemudian, ada juga eks Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono.

Ali mengaku hingga saat ini belum mendapat informasi lengkap dari Direktorat LHKPN mengenai hasil klarifikasi kekayaan Burhanuddin. "Nanti perlu kami konfirmasi dulu, tapi sepanjang sampai hari ini saya belum dapat informasi itu, apakah pada proses LHKPN itu (sudah) dilimpahkan ke penindakan atau belum," ujar Ali.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, saat ini pihaknya tengah memantau perusahaan milik anak Burhanuddin. Sebab, saat memberi klarifikasi kekayaan beberapa waktu lalu, Burhanuddin mengaku harta miliknya berasal dari sana.

"Kita lagi cari misalnya kalau anaknya punya perusahaan, perusahaannya main di Pemda enggak? Yang gitu-gitu kita cari," kata Pahala kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).

Pahala enggan membeberkan jenis perusahaan yang dimaksud. Namun, dia memastikan, KPK bakal terus melakukan pendalaman untuk menentukan hasil dari proses klarifikasi (LHKPN) milik Burhanuddin.

"Karena ada usahanya juga, anaknya juga ada bisnis, tapi lagi kita dalami. Sekali lagi nanti kita putusin, apa diterusin apa enggak, tapi sudah kita lihat datanya," jelas Pahala.

Burhanuddin dan istrinya beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan publik lantaran sering memamerkan kekayaannya di media sosial. Mulai dari pelesiran ke Amerika Serikat saat baru menjabat selama lima bulan, mengendarai motor gede (moge), hingga pamer tas dan sepatu bermerek harga puluhan juta.

Burhanuddin pun telah memberi klarifikasi usai dirinya viral di medsos. Dia mengeklaim, koleksi tas bermerek milik istrinya merupakan barang imitasi atau asli tapi palsu (aspal).

Menurut Burhanuddin, tas yang dipamerkan istrinya itu tak semahal yang diperkirakan warganet. Pasalnya, tas itu hanya berkualitas KW, yang dibeli di Pasar Mangga Dua, Jakarta.

Burhanuddin juga membantah pelesiran dirinya bersama istri ke Amerika Serikat. Dia menjelaskan, lawatannya ke negeri Paman Sam itu bukan untuk berlibur, melainkan mengikuti pameran hasil tenun bersama kepala daerah lainnya.

"Kita ramai-ramai ke sana, memamerkan kepada kedutaan di sana. Kegiatan Indonesia Fashion Week," ungkap Burhanuddin.

 

photo
Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi - (infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement