Rabu 07 Jun 2023 17:37 WIB

Penyandang Disabilitas di NTT Turut Terlibat dalam Pemberdayaan Transformasi Ekonomi

Program TEKAD upaya untuk meningkatkan kualitas desa di NTT

Supervisi program TEKAD di NTT, Rabu (7/6/2023). Program TEKAD upaya untuk meningkatkan kualitas desa di NTT
Foto: Dok Istimewa
Supervisi program TEKAD di NTT, Rabu (7/6/2023). Program TEKAD upaya untuk meningkatkan kualitas desa di NTT

REPUBLIKA.CO.ID, RUTENG— Pemberdayaan ekonomi  masyarakat bisa dilakukan dengan beragam cara, termasuk dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan para penyandang disabilitas. 

Ada yang menarik dari Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Desa Benteng Kuwu Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Barat (NTT). 

Baca Juga

Pasalnya program tersebut berhasil menambah ekonomi baik dari kalangan rumah tangga hingga kelompok difabel.

Program ini mendampingi beberapa kelompok termasuk difabel. Mereka diberikan berbagai pelatihan dan pendampingan untuk mengelola produk unggulan di desa masing-masing.

Setiap kelompok yang terdiri dari delapan orang. Salah satunya fokus pada pembuatan sari temu lawak menjadi serbuk minuman.  

"Kita bersyukur dari TEKAD ini karena menambah ekonomi kami," ujar Mery selaku pendamping kelompok difabel binaan TEKAD dalam acara supervisi program TEKAD di NTT, Rabu (7/6/2023). 

Mery menuturkan pelatihan dari Program TEKAD merupakan berkah bagi para penyandang difabel di NTT. 

Menurutnya dengan pelatihan tersebut kelompok-kelompok difabel tidak hanya mendapatkan sumber penghasilan tetapi juga meningkatkan rasa kepercayaan diri.  

“Dengan program pelatihan dari TEKAD kawan-kawan penyandang difabel mempunyai rasa kepercayaan diri sehingga bisa berkarya untuk memenuhi sebagaian kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” katanya.  

Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya

Selain pelatihan, lanjut Mery TEKAD juga memberikan ruang agar antarkelompok dapat berinteraksi untuk saling memberikan masukan. Beberapa kebutuhan berupa pelatihan untuk menunjang kemampuan anggota kelompok dalam memajukan usaha juga dipenuhi oleh TEKAD. 

"Dengan ada TEKAD kita sering sosialisasi dengan kelompok lain. Kekurangan-kekurangan kita bisa kita ceritakan jadi ada diskusi. Ada sedikit tambahan penghasilan untuk kebutuhan rumah. Kita bangga sekali karena dulunya kan tidak bisa," terang Mery. 

Keberadaan TEKAD juga mampu membuat kalangan perempuan di NTT menjadi berdaya sehingga mampu bekerja sama dengan suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. 

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa.

Selain itu juga acara ini dihadiri langsung oleh Procurement Specialist Masrina Sibadutar, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, Institutional and Policy Analyst Rikola Fedri, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.     

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement