REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Sejumlah elemen masyarakat berharap besar terhadap program Kecamatan Berdaya, yang dicanangkan secara serentak oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di Lapangan Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Kamis, 30 Oktober 2025. Sebab, program tersebut digadang-gadang sebagai wadah pemberdayaan warga hingga tingkat desa.
Ketua Forum Anak Jawa Tengah Prajnaputra mengatakan, dia dan rekan-rekannya senang, diundang dalam pencanangan program tersebut. Sebab, ia bertemu langsung dengan para pemangku kebijakan di tingkat provinsi.
“Ke depannya, kami berharap besar pada program Kecamatan Berdaya ini memberikan kesejahteraan bagi anak-anak di Jawa Tengah,” ujarnya.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menyatakan, melalui program ini diharapkan menjadi wadah dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat lokal.“Program Kecamatan Berdaya ini bukan cuma dicanangkan, tapi harus operasional dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” tegas Luthfi.
Ia menegaskan, pentingnya pemerataan pembangunan ekonomi hingga tingkat kecamatan. Ia menyebut, pemerintah daerah harus memahami karakteristik dan potensi wilayahnya, agar program pemberdayaan bisa tepat sasaran dan berkelanjutan.
Ia menegaskan, program Kecamatan Berdaya dirancang agar pemberdayaan ekonomi tidak berhenti di tingkat kabupaten atau provinsi, melainkan menyentuh langsung masyarakat di akar rumput.
Program Kecamatan Berdaya juga menjadi bagian strategi Pemprov Jawa Tengah menekan kemiskinan dan memperkuat kemandirian ekonomi lokal. Melalui pendekatan ini, potensi di bidang pertanian, UMKM, dan kelompok masyarakat akan difasilitasi secara terarah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menambahkan, program Kecamatan Berdaya mendekatkan layanan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota kepada masyarakat, termasuk melayani anak-anak.
Melalui Kecamatan Berdaya, kata dia, dapat diketahui apa kebutuhan anak-anak. Selain itu, anak-anak bisa lebih dekat dan saling bergaul dengan baik. “Tidak ada lagi bullying, dan jaga kerukunan dengan anak yang lain. Yang lebih penting adalah rajin belajar membawa Jateng lebih maju,” tutur Sumarno.
Program Kecamatan Berdaya, kata Sumarno, mengangkat empat pilar utama. Pilar pertama adalah pembentukan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA). Kedua, perlindungan dan pemberdayaan lansia serta penyandang disabilitas.
Pilar ketiga, Taruna Karya Mandiri atau yang dikenal dengan program Kartu Zilenial untuk pemberdayaan generasi muda. Pilar keempat, pengembangan sport center sebagai sarana pendidikan olahraga masyarakat.
“Kecamatan Berdaya dirancang untuk mentransformasi kecamatan menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik, pusat pertumbuhan ekonomi dan kreativitas, serta perlindungan terhadap kelompok rentan. Fokusnya, mendekatkan pelayanan, pemberdayaan, dan perlindungan ke tingkat komunitas,” jelasnya.
Sebagai informasi, pencanangan dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, bupati dan wali kota di wilayah Soloraya, serta diikuti ratusan peserta dari kabupaten/kota yang sebagian hadir secara daring. Kedatangan Gubernur Ahmad Luthfi dan Sekda Sumarno disambut meriah oleh Forum Anak Jawa Tengah, yang menjadi bagian dari bagian Kecamatan Berdaya.