REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR, Roberth Rouw, menanggapi santai hasil survei yang selalu menyebut elektabilitas Anies Baswedan selalu berada di bawah Ganjar Pranowo. Menurut dia, survei bukanlah tolak ukur jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Ia berkaca pada banyak hasil survei terhadap Partai Nasdem. Banyak lembaga survei yang menyebut bahwa partainya pada Pemilu 2019 tak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen.
"Jadi itu bukan tolok ukur buat kita, karena Nasdem bekerja yakin dan percaya dengan kerja kinerja dan struktur yang kami bangun," ujar Roberth di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia mengatakan bahwa segala keputusan ada di tangan Anies. Mantan gubernur DKI Jakarta itu akan dibantu oleh tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mereka tentu akan saling berkomunikasi terkait berbagai hal jelang kontestasi nasional pada 14 Februari 2024 itu. Termasuk membahas kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) dari Anies.
"Jadi jangan kita yang di bawah-bawah ini membuat rusuh kita. Serahkanlah hak-hak itu kepada pimpinan, kan ada tim kecil yang dibentuk, melalui tim itulah mereka berkomunikasi," ujar Roberth.
Diketahui, Anies mengalami tren penurunan elektabilitas menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Mantan gubernur DKI Jakarta itu menempati posisi ketiga dan terpaut jauh dari posisi kedua dan ketiga.
Dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia, menyebutkan dalam simulasi 18 nama capres, hingga awal Mei 2023, elektabilitas capres Ganjar Pranowo masih unggul. Namun demikian, Prabowo Subianto kini trennya mulai meningkat, sedangkan Ganjar Stagnan
"Meskipun Pak Prabowo unggul tipis tapi masih dalam margin of error. Sebelumnya Pak Ganjar unggul sekitar empat persen, sekarang ada tren Pak Prabowo mulai menyalip Ganjar meskipun selisihnya hanya 0,1 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, pada Ahad (4/6/2023).
Adapun, untuk bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan, saat ini berada di posisi ketiga dengan 12,5 persen. Burhanuddin mengatakan, penurunan elektabilitas Anies Baswedan disebabkan beberapa faktor, salah satunya tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan naiknya elektabilitas Prabowo Subianto yang menempati urutan teratas elektabilitas. Selama ini, kata Burhanuddin, Anies di-framing sebagai capres yang merupakan antitesa dari Presiden Jokowi.
"Jadi Mas Anies ini alami dua tekanan sekaligus, pertama approval rating Presiden Jokowi yang terus meningkat dan itu buat posisi Anies tertekan karena di-framing sebagai capres yang tawarkan antitesa Jokowi sehingga ketika approval Presiden Jokowi naik. makin sedikit pemilih yang membeli narasi perubahan," ujar Burhanuddin.