Kamis 11 Sep 2025 14:44 WIB

Trump Dilaporkan Marah dan Frustrasi Atas Keputusan Netanyahu Bom Qatar

Trump mengadakan sambungan telepon yang emosional kepada Netanyahu.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, Selasa, 4 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, Selasa, 4 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump dilaporkan Wall Street Journal (WSJ), mengadakan panggilan telepon yang emosional dengan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (9/9/2025), menyampaikan frustrasi dan terkejut atas serangan Israel terhadap pimpinan Hamas di Qatar. Pejabat senior AS mengungkapkan, Trump menilai, keputusan Netanyahu untuk menyerang para pemimpin politik kelompok perjuangan Palestina itu adalah tidak bijaksana.

Trump dilaporkan, "sangat marah bahwa seolah-olah serangan dilancarkan dari pangkalan militer AS, bukan dari Israel, dan rudal tersebut menyerang wilayah sekutu AS lainnya yang sedang memediasi negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza.”

Baca Juga

Netanyahu menanggapi dengan mengatakan bahwa ia memiliki waktu singkat untuk melancarkan serangan dan memanfaatkan kesempatan itu. Namun pada panggilan telepon kedua yang berlangsung hangat, kata para pejabat, Trump bertanya kepada Netanyahu apakah serangan itu berhasil, yang tidak dapat dijawab Netanyahu dengan pasti.

Meskipun Trump dikenal sebagai pendukung setia Israel, ia semakin frustrasi dengan Netanyahu, yang terus-menerus membatasinya dengan langkah-langkah agresif yang diambil tanpa masukan AS yang bertentangan dengan tujuan Timur Tengah Trump sendiri, menurut WSJ.

Sementara itu, Hamas memastikan bahwa pemimpin mereka selamat dari serangan tersebut. Sementara lima anggota kelompok tersebut dan satu petugas keamanan Qatar gugur.

Pada Selasa, militer Israel mengatakan telah melakukan serangan seksama dengan target pemimpin senior Hamas. Serangan tersebut dikecam keras Qatar yang menyebutnya perbuatan pengecut dan pelanggaran nyata hukum internasional, seraya memperingatkan pemerintahnya tidak akan menoleransi perbuatan sembarangan Israel.

Negara Teluk tersebut, bersama AS dan Mesir, telah memainkan peran utama dalam upaya mediasi untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 64.600 warga Palestina sejak Oktober 2023. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani pada Rabu mengatakan bahwa respons regional kolektif sedang dipersiapkan untuk melawan serangan Israel di Doha, menekankan bahwa konsultasi sedang berlangsung dengan mitra-mitra Arab dan Islam.

"Akan ada respons dari kawasan ini. Respons tersebut saat ini sedang dalam konsultasi dan pembahasan dengan mitra-mitra lain di kawasan ini," ujar Al Thani kepada CNN.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement