Sebelum tahun 2020, ia mengaku sekolah sudah rutin bekerja sama dengan travel Grand Traveling Indonesia. Di bulan Februari, Dani mengatakan travel memberangkatkan kelas 12 ke Yogyakarta dan berjalan lancar.
"Kemudian bulan ini menggunakan travel yang sama, MoU dibuat kemudian di MoU ada salah satunya kita mentransfer ke rekening perusahaan. Itu dilakukan memberikan DP Rp 10 juta ke rekening perusahaan," katanya.
Ia mengatakan kepanitiaan study tour sendiri dipegang oleh wakil kepala sekolah kesiswaan. Sejumlah persiapan dilakukan termasuk siswa yang hanya mampu membayar sebagian disubsidi menggunakan dana dari program siswa peduli lingkungan agar dapat mengikuti study tour.
Jelang keberangkatan, ia mendapati jika keberangkatan ke Yogyakarta ditunda. Sebab, dana study tour dibawa kabur tour leader berinisial ICL serta diketahui bahwa dana yang disiapkan tidak ditransfer ke perusahaan. Namun, ke rekening pribadi ICL.
Total dana study tour yang sudah ditransfer ke rekening tour leader dan perusahaan travel mencapai Rp 368.750.000. "Ketua panitia nelepon nangis dan dilanjutkan bendahara panitia bahwa uang siswa itu dibawa kabur," katanya.