REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kepulauan Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, mengajak jajarannya untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi yang lebih baik dengan berbagai pihak dalam melakukan pengembangan dan pembangunan di sektor transportasi.
Ia mengungkapkan hal ini usai bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023). "Termasuk dengan perencanaan yang lebih matang dengan penyajian data yang lebih baik, sehingga proyek strategis nasional berbondong-bondong datang di Babel. Itu semua dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Babel," ungkapnya dalam siaran pers.
Dalam pertemuan itu, Pj Gubernur Suganda juga menyampaikan membahas terkait sinkronisasi program pemerintah pusat dengan kebutuhan daerah. Sehingga program pusat bisa selaras dengan kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten.
Selanjutnya, dijelaskannya pertemuan itu juga membahas sejumlah hal untuk mendorong percepatan perekonomian di Babel melalui sektor transportasi, seperti di sektor udara sebagai menjadi penyebab inflasi di Babel yang diakibatkan tingginya harga tiket menuju Babel.
Di sektor laut, saat terjadinya inflasi terhadap bahan pokok, dikarenakan berbagai komoditi bahan pokok masih tergantung dari luar Babel. Oleh karena itu, ia berharap dukungan Kemenhub dalam hal pembangunan sarana dan prasarana pembangunan tol laut, termasuk juga pengerukan alur.
"Salah satunya di Mesuji-Sadai diharapkan segera terhubung tol laut, itu merupakan transportasi bahan pokok di Babel," tuturnya.
Pj Gubernur Suganda juga mengatakan Menhub Budi Karya Sumadi mendukung penuh upaya Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel dalam meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di Babel dan mempertimbangkan permintaan yang disampaikan oleh Pj Gubernur Suganda tentunya disesuaikan dengan kemampuan anggaran negara. Ia mengatakan akan berkomunikasi secara intensif dengan Menhub dan jajarannya untuk membahas hal-hal tersebut lebih lanjut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika