Jumat 12 May 2023 13:38 WIB

Dilaporkan Erwin Aksa ke Polisi, Romahurmuziy Pilih Bungkam

Romi mengaku tak bisa merespons atas arahan dari seseorang yang ia hormati.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Politikus PPP Romahurmuziy.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Politikus PPP Romahurmuziy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy buka suara terkait pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa. Singkatnya, ia tak bisa menanggapi lebih lanjut terkait pelaporan tersebut.

"Atas arahan seseorang yang sangat saya hormati, saya tidak bisa menanggapi lebih lanjut melalui media terhadap pelaporan saudara Erwin Aksa. Demikian, mohon dimaklumi," singkat pria yang akrab disapa Rommy itu lewat keterangannya, Jumat (12/5/2023).

Baca Juga

Bareskrim Polri menerima pelaporan yang dilakukan Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa (EA) terhadap Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy (MR). Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri Komisaris Besar (Kombes) Nurul Azizah menyampaikan, pelaporan tersebut terkait dengan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan fitnah melalui media elektronik yang dilakukan MR terhadap EA.

Kombes Nurul mengatakan, laporan tersebut diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Polri pada Senin (8/5/2023). Laporan tercatat dengan nomor LP/B/90/V/2023/SPKT/Bareskrim.

“Untuk pelapornya adalah Saudara EA dan terlapor adalah MR. Prosesnya saat ini masih di SPKT Bareskrim Polri,” kata Kombes Nurul di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

“Pelaporan yang dilakukan terkait dengan pasal tindak pidana penghinaan dan/atau pencemaran nama baik atau fitnah melalui media elektronik,” tutur Kombes Nurul menambahkan.

Pelaporan yang dilakukan Erwin Aksa terhadap Romahurmuziy ini diduga terkait dengan pernyataan cek kosong Rp 35 miliar. Pada salah satu tayangan di kanal Youtube yang menghadirkan Romahurmuziy sebagai narasumber, mantan ketua umum PPP itu mengatakan, politikus Golkar Erwin Aksa melakukan kebohongan saat menjanjikan uang dalam Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) 2018 lalu.

Menurut Romahurmuziy yang juga mantan terpidana korupsi itu, cek pemberian Erwin Aksa bodong dan tak bisa dicairkan. Sampai saat ini, Republika.co.id belum mendapatkan penjelasan resmi dari Erwin Aksa tentang materi pelaporan yang dilakukan. Pihak Romahurmuziy juga belum memberikan tanggapan apa pun atas pelaporan Erwin Aksa tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement