Selasa 09 May 2023 12:41 WIB

Kronologi Pembunuhan Guru yang Jasadnya Ditemukan di Bengawan Solo

Pembunuhan berawal dari pinjaman online, pelaku meminjam uang pakai identitas korban.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Polres Karanganyar ungkap penemuan mayat di Bengawan Solo yang ternyata adalah korban pembunuhan, Selasa (9/5/2023).
Foto: Dokumen
Polres Karanganyar ungkap penemuan mayat di Bengawan Solo yang ternyata adalah korban pembunuhan, Selasa (9/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Polres Karanganyar ungkap kronologi lengkap kasus pembunuhan kepada Joko Siswoyo (23). Jasad Joko yang juga eorang guru ditemukan terapung di Bengawan Solo beberapa waktu lalu. 

Kapolres AKBP Jerrold Hendra Yosef mengungkapkan bahwa ada tiga pelaku atas kasus pembunuhan tersebut. Tiga pelaku tersebut yakni AN (20) warga Jebres, Solo, GAP (25) Jati, Jaten, Karanganyar dan G masih berstatus DPO. 

Baca Juga

Jerrold mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut berawal dari kasus pinjaman online yang dilakukan oleh tersangka AN lantaran kesulitan ekonomi. AN pun meminta tolong kepada korban menggunakan identitasnya untuk melakukan peminjaman tersebut. 

Pihaknya pun mengungkapkan peminjaman yang dilakukan tersangka adalah Rp 5-6 juta. Namun setiap korban meminta pembayaran AN tidak langsung membayar sehingga pinjaman online tersebut berbunga hingga 13 juta. 

"Mereka ini memiliki hubungan pertemanan. AN ini terkendala ekonomi akhirnya meminta pertolongan kepada korban untuk bisa meminjamkan secara online. Dimana yang meminjam sesuai dengan KTP korban," katanya. 

Selanjutnya, Jerrold mengungkapkan bahwa pelaku sakit hati lantaran korban membuat status WhatsApp. Status tersebut bertuliskan 'info agung cah Jebres wong ruwet Iki'.  "Nah motif sakit hati ini sehingga AN (memutuskan) bagaimana menghabisi korban," katanya. 

Selanjutnya, pada Selasa (2/5/2023) pukul 20.30 WIB korban mendatangi AN di kediamannya untuk menagih. AN sempat menyanggupi namun meminta korban kembali lagi sekitar pukul 23.30 WIB.

Kemudian korban diajak berkeliling dan sempat menjemput salah satu pelaku GAP di tempat kerjanya. Namun, AN meminta untuk GAP di lokasi yang sudah ditentukan oleh G. Ia juga mengungkapkan GAP sempat diajak oleh AN untuk memukuli seseorang. 

Tersangka G sendiri yang sebelumnya disuruh AN mencari tempat sepi kemudian membagikan lokasinya. "G berperan mencari lokasi untuk melakukan tindak pembunuhan dan menyiapkan sarung dan tongkat sebagai sarana," katanya.

Setibanya di lokasi, tepatnya di areal persawahan Desa Suruhkalang, Kecamatan Jaten, Karanganyar dimulailah aksi tersebut. "Setiba di lokasi, tiba-tiba AN memiting korban dan terjadi pergumulan cukup lama, sampai akhirnya pelaku meminta GAP untuk mengambil kayu yang sudah disiapkan sebelumnya dan GAP ikut memukul korban sampai kehilangan kesadaran," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement