Kamis 04 May 2023 17:07 WIB

Kronologi Kecelakaan Bus Santri Gontor yang Masuk Jurang di Parigi Moutong

Tiga ustdaz yang akan mengabdikan ilmunya menjadi pengajar di Poso meninggal dunia.

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus di kawasan Pegunungan Kebun Kopi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (4/5/2023). Polres Parigi Moutong melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus yang menewaskan tiga orang dari 29 mantan santri asal Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur saat perjalanan menjadi guru magang di Ponpes Gontor Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus di kawasan Pegunungan Kebun Kopi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (4/5/2023). Polres Parigi Moutong melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus yang menewaskan tiga orang dari 29 mantan santri asal Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur saat perjalanan menjadi guru magang di Ponpes Gontor Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor baru saja kehilangan tiga ustadz yang akan mengabdikan ilmunya menjadi pengajar di Poso. Kecelakaan maut pada Rabu (3/5/2023) malam kemarin, telah merenggut nyawa para ustadz-ustadz lulusan Gontor, Jawa Timur.

“Dengan ini kami selaku penanggung jawab Pondok Modern Darussalam Gontor, ingin menyampaikan berita acara tragedi kecelekaan bus Guru pengabdian Alumni tahun 2023,” kata Humas Pondok Modern Darussalam Gontor, Ahmad Saifullah dalam siaran persnya kepada Republika, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Saifullah menuturkan, Rombongan yang berangkat dari Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur merupakan guru pengabdian PMDG yang baru saja menyelesaikan studinya pada 2023. Sebanyak 29 ustadz tersebut ditugaskan untuk menjadi tenaga pengajar di PMDG kampus 11 Ittihadul Ummah yang terletak di Tokorondo, Kec. Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. 

Perjalanan di mulai dari bandara Mutiara Sis Al-Jufri menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Putra Ittihadul Ummah Poso pukul 19.00 WITA dan dilanjutkan dengan makan malam bersama pada pukul 20.30 WITA. Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan pada pukul 21.00 WITA menuju pondok. 

Dalam perjalanan ke pondok, tepat pada pukul 22.00 WITA bus yang digunakan oleh para guru mengalami kecelakaan di kilometer 5 daerah Toboli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kecelakaan diduga terjadi ketika supir yang ingin melambung mobil di depan namun kemudian salah berbelok ke dalam jurang yang memakan korban jiwa.

“Ada 29 ustadz, tiga orang meninggal dunia, dan 26 lainnya mengalami luka berat dan ringan. Tiga orang korban jiwa tersebut adalah Muhammad Fathir asal Manado, Gustian Erlangga asal Palembang, dan Muhammad Rizky Pratama asal Riau,” kata Saifullah.

Evakuasi korban pasca peristiwa tersebut dibantu oleh tim SAR, pihak kepolisian, IKPM terdekat dan masyarakat setempat. Adapun korban seluruhnya di bawa ke RSUD Anutaloko Parigi untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut menggunakan ambulance RSUD dan puskesmas setempat.

“Untuk korban yang meninggal, pihak pondok sudah menghubungi wali masing-masing korban via telepon dan video call untuk mengetahui keadaan almarhum,” terangnya

“Pihak pondok juga telah menanyakan lokasi pemakaman jenazah kepada keluarga korban. Keluarga korban meminta untuk di bawa ke rumah masing-masing yaitu Palembang, dan Riau. Adapun keluarga korban asal Manado meminta jenazah agar diantarkan ke Mamuju,” kata Saifullah.

Kemudian untuk proses pengiriman jenazah, pihak pondok akan mengurus seluruh proses administrasi yang dibutuhkan untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman masing-masing. Ketiga korban meninggal telah diperiksa oleh dokter dan tim forensik. Kemudian, akan di lanjutkan dengan proses pemandian, pengkafanan dan menshalatkannya.

Sedangkan para ustadz yang mengalami luka-luka, sejak tadi malam sudah mendapatkan penanganan di UGD RS Anuntaloko Parigi. Pihak pondok saat ini, tambahnya, masih berusaha mendata korban selamat yang mengalami luka ringan, sedang maupun berat untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif, atau dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar untuk perawatan lebih lanjut. 

“Dalam proses pendataan dan penanganan korban selamat, pihak pondok telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Jasarahardja,” kata dia.

“Demikian informasi sementara yang bisa kita informasikan dan mohon do'anya untuk kemudahan serta kelancaran seluruh proses ini, trimakasih atas segala bantuan, do'a dan bimbingannya,” kata dia

 

photo
Tips Memilih Pesantren - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement