Selasa 25 Apr 2023 21:07 WIB

Pertemuan Prabowo dan Elite Golkar Dinilai Sebagai Keterdesakan Gerindra

Posisi Prabowo dinilai menjadi tak strategis setelah Ganjar diumumkan sebagai capres.

Rep: Zainur Mashir Ramadhan, Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan).
Foto:

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa Prabowo Subianto akan diusung sebagai capres pada Pilpres 2024. Adapun cawapres yang akan mendampinginya, saat ini yang paling berpeluang adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

"Sekarang ini yang sudah menyatakan Pak Prabowo ya Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Sekali lagi saya harus katakan berpeluang, paling peluang jadi calon wakil presidennya Pak Prabowo," ujar Muzani di Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (24/4/2023).

Jelasnya, Partai Gerindra dan PKB telah meneken kerja sama politik pada Agustus 2022. Kerja sama politik itu disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang keputusan terkait Pilpres 2024 berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.

"Semuanya akan diputuskan oleh orang yang bernama Prabowo dan Abdul Muhaimin," ujar Muzani.

Pengumuman pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya disebutnya menunggu momentum yang tepat. Khususnya, setelah Prabowo dan Muhaimin berkomunikasi dengan pimpinan partai politik lain.

"Kita dengar semua stakeholders para pemimpin, tentu saja harus kita dengar baru kita ambil putuskan bersama dengan Pak Muhaimin," ujar Muzani.

"Kami tidak ingin berlomba akhir-akhiran sama partai manapun, tapi kami harus mengambil waktu dan momentum yang tepat. Bersama-sama memutuskan calon wakil presiden dari Prabowo," sambung Wakil Ketua MPR itu.

 

photo
Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement