Selasa 25 Apr 2023 14:12 WIB

Mengenal SMAP 2 Tanjung Lesung Berkonsep Asrama Semimiliter

Siswa dibentuk karakter disiplinnya, bangun pukul 04.00 WIB dan disediakan asrama.

Siswa Sekolah Menengah Atas Presiden 2 Tanjung Lesung mengikuti upacara bendera.
Foto: Dok Republika
Siswa Sekolah Menengah Atas Presiden 2 Tanjung Lesung mengikuti upacara bendera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah keberadaan Sekolah Menengah Atas Presiden (SMAP) Cikarang sukses menarik minat masyarakat untuk mendaftarkan anaknya sekolah, kini hadir lagi SMAP 2 Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, yang memiliki model pembelajaran asrama dan pinggir pantai.

Kepala SMAP 2 Tanjung Lesung, Kolonel Laut (Purn) Suhartotok, menuturkan, dengan konsep boarding school maka kontrol pendidikan karakter, kedisiplinan, serta pengembangan kemampuan akademik murid akan menjadi maksimal. Selain itu, mendidik siswa-siswi untuk ditempa menjadi pribadi lebih disiplin, patuh, dan menjunjung tinggi kehormatan keluarga.

"Dengan pengalaman kami selama aktif menjadi tentara, kedisiplinan yang diutamakan, bukan berarti membuat siswa-siswi menjadi tertekan. Kami akan memberikan pembelajaran menyenangkan dengan memanfaatkan kondisi alam yang," tutur Suhartotok di Jakarta, Selasa (25/4/23).

Dia menjelaskan, SMAP 2 Tanjung Lesung, memfasilitasi kegiatan belajar mengajar yang unik, menyenangkan, dan menyesuaikan dengan kondisi alam di sekitarnya. Dengan alam terbuka dipadukan sistem sekolah asrama berbasis semimiliter, menurut Suhartotok, siswa-siswi dilatih agar menjadi pribadi yang andal dalam pelajaran, bertanggung jawab, berkarakter, disiplin, berintegritas, serta memiliki kemampuan kepemimpinan.

Dia menyebut, semua murid lulusan SMAP2 Tanjung Lesung, diharapkan lolos ujian masuk ke kampus ternama atau sekolah kedinasan dan TNI/Polri. Dia mengatakan, pengelola SMAP 2 Tanjung Lesung berusaha menciptakan lingkungan yang suportif. Sehingga siswa-siswi dapat banyak belajar dan mengeksplorasi bakat minat di dalam dirinya masing-masing.

"Pada output-nya, siswa akan mantap dengan pilihan mau jadi apa di masa depan. Hal ini menyebabkan SMAP 2 menjadi sekolah yang unik dan berbeda dibanding SMA lainnya," kata Suhartotok. Selain itu, dia menambahkan, siswa dibekali dengan keahlian tiga bahasa asing dan diberikan fasilitas pengobatan rawat jalan serta seragam lengkap sekolah.

Secara perinci, Suhartotok menerangkan, siswa dibentuk karakter disiplinnya, mulai bangun setiap pukul 04.00 WIB dan dilanjutkan dengan olahraga. Usai belajar di kelas, siswa pulang menuju asrama pada pukul 16.00 WIB. Dia menyebut, dengan semua fasilitas itu orang tua siswa cukup membayar biaya masuk Rp 50 juta-Rp 60 juta per tahun setelah diskon.

"Sebenarnya biaya per tahun mencapai Rp 200 juta per siswa, tapi diberi diskon. Tes masuk yang diberikan berupa Tes Potensi Akademik (TPA) oleh pihak sekolah. Selain asrama, siswa dapat makan tiga kali sehari, buku pelajaran, kegiatan praktikum, kegiatan kelas tambahan dan ekstrakulikuler," kata Suhartotok yang menjelaskan pendaftaran sudah dibuka di laman resmi sekolah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement