REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengeklaim kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar sholat Idul Fitri 1444 Hijriyah/ 2023 Masehi di Balai Kota DKI Jakarta mendapat respons positif dari masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN). Kebijakan itu diketahui berbeda dari zaman eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyelenggarakan Sholat Id di Jakarta International Stadium (JIS) pada tahun lalu.
Heru mengeklaim, respons positif itu terlihat dari banyaknya jamaah yang hadir menjalankan Sholat Idul Fitri di lapangan Balai Kota DKI Jakarta. Jumlahnya diklaim mencapai hingga ribuan jamaah.
"Bisa dilihat yang ikut Sholat Id cukup banyak, tentunya karyawan-karyawan DKI juga ada, di sini ada pejabat juga seperti Pak Sekda, Deputi, termasuk awak media," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (22/4/2023).
Para jamaah yang hadir dalam pelaksanaan Sholat Id meliputi para ASN serta penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta bersama keluarganya. Heru menuturkan, sholat Idul Fitri pada tahun ini yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta untuk memfasilitasi ASN serta penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta bersama keluarganya dalam beribadah.
Menurutnya, banyak ASN dan PJLP yang masih bertugas di Balai Kota saat Lebaran untuk melayani warga. Seperti petugas pemadam kebakaran, petugas kesehatan dan petugas pengamanan dalam (pamdal). Sehingga memudahkan mereka bisa menjalankan Sholat Id bersama dengan keluarga.
Berdasarkan penuturan Heru, Pemprov DKI Jakarta memilih menjalankan Sholat Idul Fitri pada tahun ini di Balai Kota lantaran permintaan ASN untuk shalat di lokasi tersebut. Hal itu sejalan dengan kemudahan fasilitas transportasi publik.
"Kan Pak Sekda menyampaikan bahwa ASN minta bisa shalat di sini bisa menyapa bisa bawa keluarga transportasi mudah keinginan teman-teman ASN di Balai Kota inginnya di sini," tutur dia.
