Ahad 16 Apr 2023 17:40 WIB

Kapuspen Sebut Hanya Satu Prajurit TNI Gugur di Nduga Saat Dekati Posisi Pilot Susi Air

Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter saat ada serangan KKB.

Kepala Pusat Penerangan Militer TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Mabes TNI di Jakarta, Indonesia, Ahad (16/04/2023), tentang perkembangan serangan kelompok pemberontak Papua Barat terhadap angkatan bersenjata Indonesia di Nduga, Papua Barat. Aparat keamanan Indonesia melakukan operasi jangka panjang untuk menyelamatkan seorang pilot Selandia Baru yang telah disandera selama lebih dari sebulan oleh kelompok pemberontak bersenjata Papua di Kabupaten Nduga, Dataran Tinggi Papua.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Kepala Pusat Penerangan Militer TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Mabes TNI di Jakarta, Indonesia, Ahad (16/04/2023), tentang perkembangan serangan kelompok pemberontak Papua Barat terhadap angkatan bersenjata Indonesia di Nduga, Papua Barat. Aparat keamanan Indonesia melakukan operasi jangka panjang untuk menyelamatkan seorang pilot Selandia Baru yang telah disandera selama lebih dari sebulan oleh kelompok pemberontak bersenjata Papua di Kabupaten Nduga, Dataran Tinggi Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menegaskan hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Prajurit yang gugur tersebut atas nama Pratu Arifin.

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (16/4/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, gugur pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT. Julius menjelaskan Pratu Arifin pada awalnya bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Namun kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter. "Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," ujar dia.

Terkait dengan insiden itu, Julius mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI. Termasuk tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur," kata dia.

Julius meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera itu. Ia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya," tegas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement