REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kapolres Metro Depok Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan, kasus tawuran meningkat selama Ramadhan ini. Kecamatan Pancoran Mas disebutnya sebagai wilayah di Depok yang paling banyak terjadi tawuran.
"Secara wilayah, paling banyak terjadi di Kecamatan Pancoran Mas itu ada 13 lokasi titik tawuran. Masing-masing di jalan. Kemudian, kedua ada di Beji, terus berurutan sampai ke Sukmajaya, Cimanggis, Bojong Gede dan Cinere termasuk," jelas Ahmad Fuadi saat konferensi pers di Polres Metro Depok, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya, sebanyak 367 pelaku tawuran di Kota Depok telah diamankan polisi sejak awal bulan suci Ramadhan 2023. Ratusan orang ini diamankan dari 63 kejadian tawuran atau potensi tawuran yang terjadi di wilayah Kota Depok.
Dia mengaku masih mempelajari penyebab fenomena kenaikan kasus tawuran ini. Pihaknya mendalami kemungkinan para remaja mengikuti tren tawuran di wilayah lain.
"Apakah para remaja ini ikut-ikutan atau melihat trend di wilayah lain, sehingga ditiru di wilayah kita?. Ini menjadi pekerjaan kita bersama, kita membina dan mendidik para remaja. Awalnya memang sarung, tapi ternyata meningkat jadi ke senjata tajam," katanya.
Dengan meningkatnya kasus tawuran ini, Kapolres meminta agar masyarakat turut berpartisipasi dalam mencegah tawuran. Mulai dari keluarga hingga memantau remaja-remaja yang berkerumun di jalanan yang berpotensi akan melakukan tawuran.
"Setiap kesempatan saya menyampaikan untuk partisipasi seluruh masyarakat utamanya dari lingkungan RT, RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk polisi RW untuk bersama-sama kita memberikan imbauan dan juga membantu menjaga lingkungannya. Apabila ada potensi berkrumun para remaja itu kita minta untuk diperiksa, digeledah sebagainya," ujarnya.