Senin 03 Apr 2023 14:11 WIB

Waketum PKB: Koalisi yang Ada Saja Belum Deklarasikan Capres

Jazilul pesimistis dengan koalisi besar, karena penentu kemenangan adalah capres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Umum DPP PKB sekaligus Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid menyampaikan pandangannya pada saat diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3/2022). Diskusi terebut mengangkat tema
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Wakil Ketua Umum DPP PKB sekaligus Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid menyampaikan pandangannya pada saat diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3/2022). Diskusi terebut mengangkat tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menilai, koalisi besar yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menemui berbagai kerumitan. Salah satunya dalam penentuan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.

"Fakta perjalanan, masing-masing koalisi yang ada belum mampu memunculkan calon presiden dan wakil presidennya, padahal itu sudah menjadi satu koalisi," ujar wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu lewat pesan suara di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Jazilul merasa perlu mengacu pada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra, yang belum mengumumkan capres-cawapres. Meski Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan diri sebagai capres, namun Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga pernah menyatakan maju sebagai capres.

Menurut dia, koalisi besar itu masih harus dibahas lagi oleh Prabowo dan Cak Imin sebagai ketua umum partai. Hal serupa terjadi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Koalisi yang pertama kali dideklarasikan menyambut Pemilu 2024, itu hingga saat ini tak kunjung mendeklarasikan capres-cawapresnya. Jazilul juga menilai, koalisi besar belum tentu menjadi penentu kemenangan. Dia menilai, kemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sangat ditentukan oleh sosok yang diusung.

"Khusus untuk pemilihan presiden atau pilpres, publik menilai siapa calonnya, bukan koalisi partainya. Sebesar apapun koalisinya, kalau penentuan capres-cawapres tidak sesuai dengan harapan masyarakat ya kalah," ujar Jazilul.

Rencana peleburan KIB dan KKRI menjadi sebuah koalisi besar untuk menyongsong Pilpres 2024 terus menguat. Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto mengakui, partai-partai dalam kedua koalisi tersebut punya kesamaan visi dan sebenarnya sudah masuk tim Presiden Jokowi.

"Ya, ada (kesamaan visi-misi antara KIB dan KKIR). Ternyata ada. Jadi, kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan," kata Prabowo kepada wartawan, usai mengikuti pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi dan empat ketum parpol lainnya di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023).

"Kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, ya dengan Cak Imin (Ketum PKB) ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang," ucap Prabowo menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement