Jumat 31 Mar 2023 17:11 WIB

PKB Nilai tak Mungkin Adanya Koalisi Besar

Saat ini sudah ada tiga koalisi yang terbentuk.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid di Gedung Nusantara III,  Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menilai koalisi besar akan sangat sulit terealisasi. Apalagi situasi politik saat ini, setidaknya sudah ada tiga poros koalisi yang terbentuk.

Tiga poros tersebut adalah Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sudah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden. Lalu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara PKB dan Gerindra. Terakhir adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

 

"Tidak mungkin keliatannya sih (koalisi besar), kalau liat dari hasil survei, dalam realita koalisi yang ada," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (31/3).

 

Di samping itu, saat ini terdapat sejumlah sosok yang memiliki elektabilitas besar yang berpotensi maju sebagai capres. Hal tersebut dinilainya lebih baik, karena masyarakat diberikan banyak pilihan calon pemimpin.

 

"Kalau rakyat (diberi) empat (capres) bagus, karena apa? Mau pesta, karena apa? Semua mau terlibat partisipasi. Kalau ada empat capres, koalisi berarti kan ada empat yang sukses tuh semua terlibat," ujar Jazilul.

 

"Kalau cuma dua, dua tim yang sukses," sambungnya.

 

Kendati menilai koalisi besar sulit terwujud, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tentu membuka peluang bergabungnya partai politik lain. Jika hal tersebut disepakati oleh Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar.

 

Jelasnya, segala hal berkaitan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merupakan kewenangan kedua ketua umum itu. Hal tersebut merupakan amanah piagam deklarasi yang diteken pada Agustus 2022.

 

"Makanya saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan ya tidak tahu pembicaraannya di mana. Saya sebagai yang ditugasi di Ketua Pemenangan PKB saya turut mendesak segera dong supaya cepet main kita ini," ujar Wakil Ketua MPR itu.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP terbuka dengan partai politik lain yang ingin bergabung. Airlangga sendiri menjadi orang yang kerap menyuarakan terbentuknya sebuah koalisi besar.

 

Ia juga pernah mengungkapkan akan adanya "KIB plus-plus", yang menjadi kode adanya partai politik lain yang akan bergabung. Ajakan tersebut juga pernah disampaikannya kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

 

"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (25/3) malam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement