Kamis 30 Mar 2023 12:38 WIB

Dino Patti Djalal: Apakah Indonesia Lebih Palestina dari Palestina?

Dino menilai, sikap Indonesia terkait timnas Israel terlalu jauh dipolitisasi.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Erik Purnama Putra
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal.
Foto: Yogi Ardhi/ Republika
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal ikut buka suara soal pembatalan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terhadap penunjukkan Indonesia sebaga tuan rumah Piala Dunia U-20. Menurut Dino, sikap Indonesia terhadap penolakan timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20 terlalu jauh dipolitisasi.

"Sikap kita ke U-20 terlalu jauh dipolitisasi, padahal pemerintah Palestina sendiri tidak menentang kehadiran Israel di U-20 di Indonesia. Apakah kita lebih Palestina dari Palestina?" Kata Dino dalam pernyataan pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta pada Kamis (30/3/2023).

Eks wakil menteri luar negeri (wamenlu) tersebut mengatakan, pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan peristiwa pahit dalam sejarah pesepakbolaan negeri ini. Jutaan penggemar bola Indonesia sedih dan kecewa terhadap keputusan FIFA.

"Kasihan juga timnas kita yang sudah mati-matian berlatih untuk U-20. Nama Indonesia dalam olahraga internasional tercoreng," tutur Dino.

Dia mempertanyakan, mengapa penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sangat diributkan. Padahal, beberapa atlet Israel pernah beberapa kali hadir dalam sejumlah perhelatan di Indonesia. Dia mencontohkan, atlet Israel ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Balap Sepeda  bertajuk UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta International Velodrome pada Februari lalu.

Tahun 2022, sejumlah anggota Parlemen Israel juga menghadiri Kongres Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali. Namun, kata Dino, tidak ada reaksi apa-apa dari publik. Dia melanjutkan bahwa delegasi Israel juga pernah hadir dalam konferensi akbar perubahan iklim PBB COP-13 di Bali tahun 2007.

Kala itu, juga tidak ada respon apa-apa. "Semuanya terjadi tanpa sedikit pun mengubah posisi tegas dan teguh Indonesia dukung perjuangan kemerdekaan Palestina," kata Dino.

FIFA mengakui telah ada pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. Hasil dari pertemuan tersebut adalah FIFA memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, hanya berselang dua bulan sebelum gelaran itu diselenggarakan.

Sebelumnya ramai oleh politisi dan kepala daerah menolak kehadiran timnas Israel dalam bertanding ke Piala Dunia U-20. Penolakan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, termasuk eks Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang paling menjadi sorotan warganet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement