REPUBLIKA.CO.ID, PINRANG -- Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel berusaha meringankan beban para pelaut di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dengan kegiatan positif pada Rabu (22/3/2023).
Para sukarelawan itu membawa sejumlah bantuan jaring untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan masyarakat pesisir Desa Lero yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Koordinator Wilayah Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan, Rachmat Kurniawan mengatakan bantuan ini dapat menjadi stimulan agar para pelaut lebih berdaya dan produktif.
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Rio itu mengaku pihaknya juga menggelar diskusi bersama nelayan serta tokoh masyarakat setempat dalam menjaring keluh kesah dan kebutuhan selama melaut.
"Jadi hari ini kami hadir untuk bagi-bagi jaring ke masyarakat sekaligus juga mendengarkan apa yang menjadi aspirasi dan keluhan masyarakat di sektor nelayan khususnya pesisir," ucap Rio.
Rio menyebut sejumlah aspirasi yang disampaikan para nelayan kepada mereka yang merupakan relawan pendukung Ganjar Pranowo ini di antaranya bantuan alat-alat pancing, benang tasi, mesin kapal, dan sebagainya.
"Kami sudah menemukan titik suatu problem dan insyaallah kami bakalan kembali lagi menemui teman-teman nelayan yang ada di sini (untuk merealisasikan aspirasi nelayan)," ungkap Rio.
Sebagai wadah berkumpul dalam mengatasi masalah dan kebutuhan diantara kalangan pelaut, Komunitas Nelayan berkomitmen mendorong kesejahteraan nelayan berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
"Pastinya langkah-langkah yang bakalan kami tempuh terjun langsung bertemu dengan masyarakatnya dengan kelompok nelayan terus kami adakan kalau di Sulawesi Selatan ada yang namanya tudang sipulung (musyawarah)," tutur Rio.
Junaidi (23 tahun), warga yang berprofesi sebagai nelayan selama tujuh tahun mengucapkan terima kasih atas partisipasi Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel yang telah membantu aktivitas dan produktivitas di subsektor perikanan tangkap di Kabupaten Pinrang.
"Alhamdulilah karena dengan bantuan ini kami sebagai nelayan bisa semangat menjalani aktivitas melaut," kata Junaidi.
Belum lama ini, aksi peduli sesam profesi nelayan juga dilakukan komunitas tersebut. Sekitar seratusan nelayan pesisir dibekali keterampilan pengolahan dan pengepakan ikan hasil tangkap agar bisa lebih tahan lama dan berkualitas di Balai Kampung Desa Masumbalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Seperti dilansir dari Antara, pelatihan tersebut bertajuk 'Pengolahan dan Pengepakan Hasil Tangkap Nelayan'. Diikuti seratusan nelayan dari berbagai desa pesisir Maros, bertujuan agar hasil tangkapan ikan diolah agar lebih berkualitas.
Selain para nelayan diajarkan pula bagaimana mengelola ikan tangkapan ikan untuk menjadi produk pangan yang baik dan tahan lama. Pelatihan mulai dari bagaimana proses penangkapan yang benar, pengemasan, dan penyimpanannya.
Bahkan nelayan juga diberikan edukasi perihal produk-produk makanan yang bisa dibuat dan dijual dari hasil tangkapannya. Harapannya, ini menjadi langkah jitu untuk meningkatkan pendapatan bagi nelayan.
Potensi hasil laut di Indonesia, khususnya di Sulsel sangat tinggi. Sehingga, sangat disayangkan bila tidak dikelola dengan baik demi mencapai kesejahteraanpara nelayan tangkap di wilayah pesisir.