REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Bencana banjir melanda 18 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur pada Senin (20/3/2023) lalu. Hal ini didasarkan pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur.
"Hujan deras pada Senin siang dan malam hari menyebabkan bencana banjir di 18 desa dari tujuh kecamatan dan tidak ada korban jiwa," ujar Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, Selasa (21/3/2023).
Wilayah kecamatan terdampak, yakni Sukaresmi, Pacet, Cipanas, Cugenang, Cilaku, Karangtengah, dan Cianjur Kota. Rudi menuturkan, pada Selasa pagi genangan air telah surut. Warga dan petugas serta relawan telah melakukan upaya pembersihkan material yang terbawa banjir.
Menurut Rudi, hujan pada Senin kemarin cukup deras menyebabkan saluran air tidak bisa menampung. Sehingga air meluap ke permukiman dan jalanan. "Dari kemarin siang BPBD turun ke lapangan membersihkan puing dan kotoran bersama warga dan retana," ujar Rudi.
Bencana ini terjadi karena dampak curah hujan yang tinggi. Rudi menerangkan, banyak rumah warga yang rusak dan BPBD masih menunggu hasil laporan pemerintah desa, RT, dan RW terkait data kerusakan rumah warga.
"Laporan sementara ada yang roboh beberapa rumah, ada yang tenda pengungsian dan ada juga rumah karena sudah retak maka retakan besar," ujar dia.
Rumah yang roboh lanjut Rudi karena berada di bantaran sungai. Beruntung tidak ada warga yang menjadi korban jiwa. Lebih lanjut Rudi menuturkan, ada beberapa tenda pengungsian yang juga terdampak banjir. Kini warga mengungsi ke tempat lain yang lebih aman.