Selasa 14 Mar 2023 13:37 WIB

Perhutani Terima Tuntutan Aliansi Pecinta Alam Jabar Soal Peristiwa Rancaupas

Perhutani menerima tuntutan Aliansi Pecinta Alam Jabar terkait kerusakan di Rancaupas

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bilal Ramadhan
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat melakukan aksi di depan Kantor Perum Perhutani Divre Jabar dan Banten, Jalan Soekarno Hatta, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). Perhutani menerima tuntutan Aliansi Pecinta Alam Jabar terkait kerusakan di Rancaupas.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat melakukan aksi di depan Kantor Perum Perhutani Divre Jabar dan Banten, Jalan Soekarno Hatta, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). Perhutani menerima tuntutan Aliansi Pecinta Alam Jabar terkait kerusakan di Rancaupas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perhutani, PT Perhutani Alam Wisata, dan Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat menyepakati komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan yang dikelola.

Hal ini tertuang dalam audiensi antara Perum Perhutani, PT Perhutani Alam Wisata, dan Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat di Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Baca Juga

Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi menyampaikan Perhutani telah menerima tuntutan Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan wisata di kawasan hutan lindung, termasuk penghentian aktivitas motor trail yang dapat menimbulkan terjadinya kerusakan lingkungan. Hal ini menindaklanjuti peristiwa viral saat pelaksanaan event motor trail di Ranca Upas beberapa waktu lalu.

"Saat awal kejadian, Perhutani menyesalkan terjadinya peristiwa di Ranca Upas dan sudah merespons cepat dengan melakukan penanaman di lokasi terdampak bersama tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan, dan pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Bandung," ujar Asep dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Asep menilai audiensi ini bentuk perhatian dari masyarakat pemerhati lingkungan. Perhutani, menurut Asep, mengajak Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat untuk bersama-sama melakukan perbaikan pengelolaan ke depan, dan ikut bersama Perhutani melakukan kegiatan rehabilitasi lahan di Ranca Upas. 

"Di tahap awal untuk kegiatan rehabilitasi kami menyediakan 5.000 bibit untuk ditanam di Ranca Upas pada Selasa (14/3/2023) dan kegiatan penanaman ini akan terus dilakukan dengan melibatkan para pecinta alam, pemerhati lingkungan, dan pemangku kepentingan terkait," ucap Asep.

Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardiana mengaku siap melakukan perbaikan di dalam pengelolaan wisata dan bersinergi dengan semua pihak. Lucu menyebut peristiwa Ranca Upas menjadi pembelajaran berharga dalam memperbaiki SOP untuk pengelolaan wisata yang lebih baik ke depan.

"Selain penanaman 5.000 bibit tersebut, akan dilakukan pula re-opening Wana Wisata Ranca Upas pada Selasa (14/3/2024), yang sudah ditunggu-tunggu oleh mitra-mitra pedagang yang ada di lokasi wisata," kata Lucy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement