REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komunitas touring motor trail di kawasan Ranca Upas, Bandung memicu kemarahan petani bunga rawa edelweis (Syngonanthus flavidulus). Sebagian lahan di kawasan tersebut rusak akibat dilewati lebih dari seratus motor trail.
Beredar video di media sosial yang menunjukkan seorang pria yang diduga petani tanaman bunga rawa itu marah. Pria tersebut dikatakan bernama Supriatna atau biasa dipanggil Mang Uprit. Ia menyebut bunga itu cukup langka karena hanya ada di dua lokasi di Jawa Barat.
"Lihat nih, dampaknya seperti ini, lihat tumbuh lagi ngga? Susah. Menghijaukan lokasi ini juga lama, butuh waktu. Anda hanya peduli terhadap bisnis tidak peduli kepada lingkungan," kata Uprit murka.
Uprit menjelaskan bahwa plang bertuliskan larangan merusak atau mengambil bunga rawa telah bertengger di sekitar kawasan tersebut. Namun, kegiatan komunitas trail terus dilakukan hingga merusak tanaman bunga rawa yang telah tumbuh.
"Meskipun ini (tanaman bunga rawa) asalnya dari alam, saya budidayakan, saya perbanyak, hampir setiap blok. Saya ingin melestarikan. Tapi lihat ini kayak gini. Butuh waktu lama. Ini bukan di sini aja, hancur, jangan cuman memikrikan uang, saya emosi, salam hijau," kata dia.
Video beredar bahwa event trail di Ranca Upas diselenggarakan akhir pekan lalu. Terlihat dalam video ratusan motor trail bermandikan lumpur melewati kawasan tersebut.
Jalur motor trail itu juga diduga melewati kawasan hutan lindung Ranca Upas. "Sebagai informasi tambahan, di wilayah itu, ada yang namanya Leuweung Tengah yang statusnya HUTAN LINDUNG. Bahkan, diduga rutenya masuk ke HUTAN LINDUNG Ranca Upas tersebut. Hadeuuuhhhh," kata pengguna Twitter Jalu Kencana @Jalu_Kencana, seperti dikutip pada Rabu (8/3/2023).