REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Salah satu pembahasannya adalah koalisi keduanya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
"Jadi jangan koalisi lips service aja, habis itu tidak saling kenal. Mudah-mudahan jangan terjadi di antara PKS, Demokrat, Nasdem," ujar Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2).
Paloh mengungkapkan, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS yang kerap disebut sebagai Koalisi Perubahan menunjukkan perkembangan positif. Apalagi ketiganya sudah menyatakan secara resmi untuk mengusung Anies sebagai capres.
"Semua punya spirit yang sama, saling besarkan hati dan InsyaAllah progres yang jauh lebih positif bisa kami dapatkan. Kami semua berkepentingan dan semoga ter-manage dengan baik," ujar Surya Paloh.
Adapun keputusan calon wakil presiden (cawapres) koalisi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS merupakan kewenangan Anies. Ia sendiri berpandangan, Ketua Umum Partai Demokrat, AHY pantas menjadi pasangan Anies.
Ia melihat AHY sebagai sosok yang memiliki fisik dan pemikiran yang tepat untuk menjadi cawapres dari Anies. Namun sekali lagi disampaikannya, keputusannya berada di tangan Anies sebagai bakal capres.
"Dari awal saya katakan, mengenai masalah pasangan cawapres, dari sejak awal deklarasi serahkan kepada capres. Nah ini bagaimana? kalau tanya pada pendapat saya, cocok," ujar Surya Paloh.
Partai Nasdem sendiri akan mengatur waktu pertemuan dengan PKS. Ketiga partai politik tetap terbuka dengan partai politik yang ingin bergabung dalam koalisi pengusung Anies.
"Kami juga yakin dan percaya masih memiliki optimisme yang kokoh dan kuat bahwa perjalanan Pemilu pada 2024 yang akan datang, baik pilpres maupun pileg akan berjalan dalam suasana yang lebih bersahabat, tidak mencekam, tidak menimbulkan ekses pada kestabilitasan," ujar Surya Paloh.
"Tidak merusak persatuan dan semangat kebersamaan di antara kita. Pilihan boleh berbeda, tapi cinta, sayang, komitmen pada persatuan tetaplah di atas semuanya," katanya melanjutkan.