REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Tinggi asap Gunung Anak Krakatau teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25-200 meter di atas puncak kawah di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung. "Kondisi Gunung Anak Krakatau secara visual gunung api tampak jelas," kata Deny Mardiono, seorang petugas penyusunan pelaporan yang diunggah melalui laman Kementerian ESDM Badan Vulkanologi PVMBG, Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau, Anyer, Kabupaten Serang, Jumat (17/2/2023).
Kondisi Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda masih berstatus Siaga Level III. PVMBG merekomendasikan radius lima kilometer, nelayan, masyarakat, wisatawan, dan pendaki, dilarang mendekati puncak kawah anak Krakatau tersebut yang berketinggian 157 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sejak Kamis (16/2/2023) pada pukul 06.00 sampai 12.00 WIB aktivitas Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap kawah dengan ketinggian antara 25-200 meter dan bertekanan lemah hingga sedang, teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan sedang.
Ia memaparkan saat ini cuaca Perairan Selat Sunda mendung dan hujan serta angin bertiup lemah ke arah timur. Kegempaan vulkanik dalam sebanyak tiga kali kejadian dengan amplitudo 67-71 milimeter, S-P 1.9 - 2.7 detik dan durasi 15-28 detik.
Sementara itu kegiatan ekonomi masyarakat pesisir Pantai Anyer hingga Pantai Carita Kabupaten Pandeglang relatif normal tidak berpengaruh adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda. "Kami tetap berjualan di sekitar Pasar Carita dan tidak terpengaruh adanya kegiatan Gunung Anak Krakatau," kata Siti Samsiah (50 tahun), seorang pedagang ikan di Pasar Carita Kabupaten Pandeglang.