REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada jajaran pimpinan TNI dan Polri di The Sultan Hotel Jakarta, Rabu (8/2). Dalam arahannya, Jokowi kembali mengingatkan agar TNI dan Polri tidak terlibat politik praktis dan turut menjaga kondusifitas di tahun politik.
"Saya kira TNI-Polri sudah tau apa yang dikerjakan yang paling penting menjaga kondusifitas tahun politik dan tidak terlibat politik praktis," jelas Jokowi.
Lebih lanjut, dalam arahannya Jokowi juga menyinggung soal pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Jokowi meminta agar jajarannya mewaspadai potensi karhutla di Provinsi Riau, Sumatera Utara, dan juga Kalimantan. Sebab di akhir Februari atau Maret akan terjadi peningkatan suhu di wilayah tersebut.
"Dan janjiannya tetap, tadi saya ulangi mengenai janjian, tujuh tahun yang lalu masih berlaku sampai sekarang. Kalau ada kebakaran besar di provinsi yang tanggung jawab Pangdam, Kapolda, Danrem hati-hati, saya hanya ngomong hati hati, janjiannya masih berlaku," ungkapnya.
Sedangkan soal hilirisasi industri, Jokowi meminta agar TNI-Polri turut mengawal agar bisa berjalan lancar di lapangan, tanpa adanya gangguan-gangguan. Ia menyebut, hilirisasi akan memberikan nilai tambah bagi negara.
"Dan tugas TNI dan Polri adalah menjaga agar yang namanya industrialisasi dan hilirisasi berjalan dengan baik di lapangan tidak terjadi gangguan-gangguan," ujarnya.