Rabu 25 Jan 2023 00:33 WIB

Kaesang Masuk Dunia Politik, Pakar: Nggak Mengejutkan, Ya Keluarga Presiden

Pakar sebut Kaesang masuk dunia politik tidak mengejutkan karena keluarga presiden.

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Kaesang Pangarep. Pakar sebut Kaesang masuk dunia politik tidak mengejutkan karena keluarga presiden.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Kaesang Pangarep. Pakar sebut Kaesang masuk dunia politik tidak mengejutkan karena keluarga presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO –- Pakar politik sekaligus Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas'udi menanggapi kabar masuknya putra Presiden Joko Widodo masuk ke dunia politik bukan lagi kabar yang mengejutkan.

"Sebenarnya gak mengejutkan ya, keluarga presiden, keluarga pemimpin politik masuk politik ya hal yang lumrah aja di Indonesia," kata Wawan ketika dihubungi, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga

Wawan menyebut masuknya Kaesang ke politik adalah preseden. Pasalnya sudah ada banyak keluarga dari politikus masuk ke dunia politik. Mulai dari keluarga Megawati, hingga keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Intinya itu gada ada yang mengejutkan, yang membuat saya terkejut, justru ketika keluarga presiden sedang punya peluang tapi tidak berminat, biasa saja sih bagi saya," katanya.

Selain itu, Wawan menilai jika Kaesang bermodalkan nama Jokowi saja sudah bisa mengangkat namanya. Pasalnya, jika Jokowi sudah purna tugas menurutnya kapital politiknya akan berbeda dengan ketika menjabat.

"Pasti, itu sudah pasti, saya kira momentum juga, kalau tidak sekarang pak Jokowi sudah pensiun kapital politiknya sudah berubah. Karena Pumpung belum pensiun sekarang maju, apalagi (Kaesang) sedang dekat dengan tokoh politik nasional. Kan semua tokoh politik nasional di pemerintahan kan dekat dengan Jokowi, Kaesang kan kebetulan dekat dengan mereka kan proses itu yang dimanfaatkan," katanya.

Wawan mengatakan bahwa memang anak dari seorang tokoh politik, apalagi Presiden mempunyai jalur politik yang berbeda. Kendati demikian, ia mengatakan itu semua tinggal akan digunakan atau tidak.

"Anak-anak presiden trajektorinya atau anak-anak dari keluarga politik kan beda. Dari keluarga politik yang yang sudah punya nama bapak atau ibunya kemudian mencoba untuk mengkapitalisasi modal keluarga itu untuk kemudian masuk ke politik," katanya.

"Jabatan orang tua atau posisi orang tua yang sedang menjabat itu politik kapital, tinggal dipakai atau tidak. Ketika dipakai tentu ada kapital-kapital yang lain. Artinya, kesuksesan dia ditentukan dikombinasikan dengan kapital politik yang lebih beragam kayak begitu," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement