Jumat 20 Jan 2023 20:28 WIB

PKB Serahkan Keputusan Capres-Cawapres kepada Dua Ketum Parpol Koalisi

PKB dan Gerindra sepakat membuat sekretariat bersama.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan). Gerindra dan PKB sepakat membentuk sekretariat bersama (sekber). (ilustrasi)
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan). Gerindra dan PKB sepakat membentuk sekretariat bersama (sekber). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra akan segera meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) menyongsong Pilpres 2024. Namun, untuk capres-cawapres yang diusung tetap akan diserahkan ke kedua ketua umum (ketum).

Ketua DPP PKB, Daniel Johan mengatakan, sejauh ini baik PKB maupun Gerindra memang sudah sepakat membuat sekber. Tapi, ia menegaskan, penentuan siapa capres maupun cawapres hak prerogatif dari Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto.

Baca Juga

"Sesuai poin-poin deklarasi ya, persoalan capres-cawapres, persoalan pengumuman capres-cawapres, akan ditentukan langsung hak prerogatif dua ketua umum, Ketua Umum PKB dan Ketua Umum Gerindra, Pak Prabowo dan Cak Imin," kata Daniel, Jumat (20/1/2023).

Sejauh ini, ia mengungkapkan, Sekber PKB-Gerindra akan berlokasi di Menteng, di belakang bekas Kantor Kiai Ma'ruf Amin. Daniel menekankan, sampai saat ini hubungan komunikasi antara Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto cukup intens.

Terkait ini, ijtima ulama yang meminta capres-cawapres diumumkan sebelum bulan suci Ramadhan agar bisa disosialisasikan kiai-kiai. Daniel berpendapat, pada saat meresmikan Sekber nanti ijtima ulama akan disampaikan pula ke Gerindra.

Meski begitu, dalam ijtima ulama, mereka tetap mendukung Muhaimin Iskandar untuk maju dalam Pilpres 2024. Menurut Daniel, ini akan dikomunikasikan lagi ke Partai Gerindra karena dalam Sekber itu kedua partai harus sama-sama saling mendengar.

"Bagaimana hasilnya tentu pada akhirnya PKB akan menyampaikan kepada para ulama dan meminta masukan kepada para ulama," ujar Daniel.

Selain itu, ia mengingatkan, PKB masih membuka pintu bagi partai-partai lain yang ingin bergabung. Menurut Daniel, komunikasi dengan parpol-parpol terkait Pilpres 2024 masih terus dilakukan, sehingga belum dapat diputuskan sekarang.

Belum lagi, Presiden Joko Widodo, sempat memberikan kode soal warna merah, kuning dan hijau. Soal itu, Daniel mengaku tidak ingin banyak berkomentar. Ia menegaskan, komunikasi dengan partai-partai lain cukup intensif dilakukan PKB.

"Intinya, cukup intensif, tapi kita akan berikan ruang kepada partai tersebut biar nanti mengumumkan," kata Daniel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement