REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini cuaca yang berlangsung pada Rabu (28/12/2022) hingga Jumat (30/12/2022). Dalam unggahan Instagram @infobmkg, terdapat daftar wilayah Indonesia yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang, wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, serta wilayah yag berpotensi angin kencang. Berikut daftarnya, seperti dikutip Republika, Rabu (28/12/2022):
1.Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
Rabu (28/12/2022)
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Kamis (29/12/2022)
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Jumat (30/12/2022)
Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Selawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
2.Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Rabu (28/12/2022)
Riau
Kamis (29/12/2022)
Jambi
Jumat (30/12/2022)
Riau dan Jambi.
3.Wilayah yang berpotensi angin kencang
Rabu (28/12/2022)
Kepualaun Riau dan DKI Jakarta.
Kamis (29/12/2022)
DKI Jakarta dan Kalimantan Barat.
Jumat (30/12/2022)
Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat.
Menurut Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, potensi cuaca ekstrem dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah. Di antaranya adalah peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
Faktor yang memicu potensi ekstrem lain adalah meningkatnya intensitas cold surge atau seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial. Ini menyebabkan aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
“Dinamika atmosfer lainnya, yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya,” ujarnya.
Fenomena lain yang signifikan lanjut dia, yaitu terpantaunya Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, dimana kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.
"Kepada masyarakat, kami imbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," tambahnya.