Senin 26 Dec 2022 21:13 WIB

Anies Didemo Saat Kunjungi Solo, Relawan Perubahan: Silakan Rakyat Menilai

Relawan Perubahan mengaku penolakan serupa di Solo juga terjadi di sejumlah daerah.

Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan disambut warga yang ingin bersalaman seusai orasi di Pantai Padang, Sumatera Barat, Ahad (4/12/2022). Kunjungan Anies Baswedan dalam rangka safari politik dan silaturahmi selama dua hari ke Sumatera Barat itu sekaligus untuk mendeklarasikan Relawan Perubahan.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan disambut warga yang ingin bersalaman seusai orasi di Pantai Padang, Sumatera Barat, Ahad (4/12/2022). Kunjungan Anies Baswedan dalam rangka safari politik dan silaturahmi selama dua hari ke Sumatera Barat itu sekaligus untuk mendeklarasikan Relawan Perubahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Relawan Perubahan Kamaludin Enuh menilai aksi unjuk rasa menolak kedatangan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Solo sebagai hal biasa dalam demokrasi. Sebelumnya, kedatangan Anies di Solo, Jawa Tengah, pada Ahad (25/12/2022) diwarnai aksi unjuk rasa oleh sejumlah orang yang menamakan diri Masyarakat Kota Solo (MKS).

Kamaludin mengakui, selain di Solo, penolakan serupa terhadap Anies juga terjadi di sejumlah daerah. “Memang begini hidup di iklim demokrasi. Hak setiap orang berpolitik dan pasti kami hargai. Kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka, apalagi memaksakan untuk mendukung Mas Anies di Pilpres 2024,” tutur Kamaludin dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

Baca Juga

Ia menegaskan, Relawan Perubahan mempersilakan masyarakat Indonesia untuk menilai aksi penolakan ketika Anies menghadiri resepsi pernikahan putri pertama dosen di FEB Universitas Sebelas Maret (UNS). “Yang jelas, di Republik Indonesia ini ada kebebasan berkumpul dan berserikat. Rekan-rekan Bawaslu juga sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam kegiatan Mas Anies. Silakan rakyat menilai,” ujarnya.

Relawan Perubahan meminta masyarakat menjaga suasana yang kondusif menjelang Pemilu 2024. Ia berharap agar polarisasi dan permusuhan antara pendukung pada Pilpres 2019 tidak terulang.

“Kami sangat berharap, ada suatu kesadaran untuk berdemokrasi dengan baik. Saling menghormati perbedaan itu baik dalam demokrasi. Enjoy saja, tapi jangan sampai memecah belah,” tegas Kamaludin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement