Jumat 23 Dec 2022 23:23 WIB

Polda Sumbar: Belum Ada Laporan Pelecehan Seksual di Unand

Salah satu korban diduga trauma karena mengalami pemerkosaan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ilham Tirta
Kampus Universitas Andalas Padang.
Foto: Antara/Ikhwan Wahyudi
Kampus Universitas Andalas Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kabid Humas Polda Sumatra Barat, Kombes Dwi Susistyawan mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum dosen Universitas Andalas. Dwi mendengar kasus tersebut sedang ditangani di internal Unand melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unand.

“Terkait dugaan pelecahan seksual di Unand, kami masih memberikan kesempatan kepada Unand untuk menyelesaikannya,” kata Dwi, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga

Dwi mengatakan, jika masalah itu tidak bisa diselesaikan pihak Unand, pihaknya siap menerima laporan dari pihak terkait. Hingga Jumat, belum ada satupun korban yang melapor ke polisi.

“Ya, jika tidak bisa diselesaikan di tempat itu (Unand) disarankan, kepadanya (korban) untuk segera melapor ke Polresta,” kata Dwi.

Terpisah, Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual PPKS Unand,  Rika Susanti mengatakan, ada delapan orang korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen Fakultas Ilmu Budaya. Satu dari korban bahkan mengalami trauma diduga karena pemerkosaan.

“Korban ini tidak sampai hamil, namun mengalami trauma dan tidak berani kuliah lagi. Korban sudah dua semester tidak kuliah,” kata Rika, Jumat (23/12/2022).

Rika menjelaskan, modus oknum dosen yang mengajar di jurusan Sastra Daerah itu adalah adanya relasi kuasa antara dosen dengan mahasiswa. Rika menyebut, dosen itu tidak pernah mengancam akan menjelekkan nilai matakuliah mahasiswa untuk mendapatkan kemauannya. Tapi, dia  menjanjikan perbaikan nilai untuk jadi lebih bagus kepada mahasiswi incarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement