Rabu 21 Dec 2022 21:56 WIB

Kompolnas Minta Pelaku Duel Polisi di Riau Diberi Sanksi Tegas

Briptu Ruslan yang bertugas di SPN Polda Riau, tewas ditikam rekannya sesama polisi.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Jozua Mamoto
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Jozua Mamoto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pelaku duel polisi yang terjadi di SPN Polda Riau untuk ditindak tegas dan dijatuhi sanksi etik dan pidana. "Kepada pelaku perlu diberikan sanksi yang tegas dan berat, etik maupun pidana," kata Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Seorang polisi bernama Briptu Ruslan yang bertugas di SPN Polda Riau, tewas setelah ditikam oleh rekannya sesama polisi, usai perkelahian yang terjadi pada Selasa (20/12/2022). Menurut Benny, pihaknya telah mendapatkan informasi serta laporan terkait insiden tersebut. Ia pun menyayangkan terjadinya kasus yang dapat merusak citra Polri. "Kompolnas menyayangkan kejadian tersebut karena merusak citra Polri," ujarnya.

Baca Juga

Benny juga mengatakan kasus tersebut telah ditindaklanjuti dan diusut oleh Polda Riau. Kapolri Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal membentuk tim untuk mengusut, serta mengungkap latar belakang kejadian. "Saya mendengar bahwa Kapolda akan membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut dan mengungkap latar belakang atau akar masalahnya," ucap Benny.

Diberitakan sebelumnya, Aiptu Ruslan selaku Banit Provos SPN Polda Riau ditikam rekan kerjanya Bripka WF setelah keduanya sempat terlibat cekcok.

Pertikaian bermula saat korban menegur pelaku lantaran tidak mengikuti apel pembagian tugas. Saat itu pelaku menolak mengikuti apel dengan alasan sedang bertugas. Mendengar jawaban tersebut, korban kemudian menyuruh pelaku untuk push up, namun ditolak oleh pelaku. Keduanya sempat cekcok dan adu mulut sebelum akhirnya dilerai anggota polisi yang ada di sekitar lokasi.

Ternyata, kejadian tersebut tidak selesai, pukul 19.15 WIB, Bripka WF datang ke SPN dengan orang tuanya dengan niatan menjumpai Wakil Kepala SPN Polda Riau guna melaporkan perkelahian tersebut.

Saat itu, Wakil Kepala SPN meminta agar persoalan tersebut diselesaikan esok harinya dikarenakan pihaknya tengah disibukkan dengan persiapan pelantikan. Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, Bripka WF berniat menemui Kepala SPN Polda Riau.

Setelah menjumpai, Bripka WF kemudian keluar tanpa pamit dan menuju ke penjagaan bertemu dengan Aiptu Ruslan, sehingga kembali terjadi perkelahian. Tidak hanya sekadar cekcok, dada kiri Aiptu Ruslan menancap sebilah sangkur milik Bripka WF yang membuatnya tewas.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement