REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Kepala BPIP RI, Yudian Wahyudi mengunjungi Batalyon Komposit 1 Bukit Barisan Natuna untuk memberikan semangat dan motivasi kepada anggota TNI yang bertugas di daerah 3T Natuna.
Dalam kunjungannya, Yudian menyebut bahwa Natuna menjadi salah satu prioritas pembangunan Republik Indonesia, baik pembangunan dalam segi infrastruktur maupun sumber daya manusianya.
Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di Selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura,Malaysia, Riau dan di bagian Timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat.
Sebagai titik terluar Republik Indonesia, Natuna memiliki akar historis yang kuat sebagai tempat berlabuh bagi beragam suku bangsa. "Dalam catatan historis, ada Kerajaan Sriwijaya yang saat itu menyinggahi Natuna sebagai tempat berteduh dari amukan badai Laut Cina Selatan yang ganas. Kepulauan Natuna pada masa itu menjadi tempat berteduh sekaligus sebagai tempat untuk mengisi air bersih dan perbekalan lainnya guna meneruskan pelayaran. Pelayaran yang melewati Kepulauan Natuna pada masa itu dilakukan karena aktivitas perdagangan dengan Cina, Siam dan Campa", ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui akar historis itulah Natuna sudah tercatat sebagai salah satu pusat jalur perdagangan Internasional yang menghubungan Laut Tiongkok Selatan dengan Samudera Hindia, jalur ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi bagi penggunanya sehingga keamanan lalulintas ini sangat penting.
Fungsi keamanan teritori inilah yang menjadi tugas dan kewenangan TNI agar Warga Negara Indonesia hidup dengan aman dan tenteram. Sementara itu, Komandan Batalyon Gardapati, Letkol Inf Saiful Rizal mengatakan bahwa kuliah umum yang dibawakan oleh Prof. Yudian dihadiri oleh lebih dari 200 anggota TNI.
"Masih banyak anggota kami yang berada di pos perbatasan untuk bertugas, sehingga tidak sepenuhnya kami tarik disini sebagai bagian ikhtiar kami untuk menjaga teritori Republik Indonesia", imbuhnya.
Kami berharap dengan kehadiran Prof. Yudian akan mampu menumbuhbangkitkan semangat anggota TNI untuk melakukan pengabdian dengan sepenuh hati bagi NKRI. (FAW)