Jumat 02 Dec 2022 18:33 WIB

Yudo Tegaskan Bakal Evaluasi Operasi di Aceh, Papua, dan Laut Cina Selatan

Selain evaluasi operasi, Yudo juga akan mengevaluasi perkembangan alutsista TNI.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono tiba untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022). KSAL Yudo Margono menjadi calon tunggal panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Pada kesempatan tersebut, Yudo memaparkan empat program prioritas mewujudkan visi TNI yang patriot. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono tiba untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022). KSAL Yudo Margono menjadi calon tunggal panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Pada kesempatan tersebut, Yudo memaparkan empat program prioritas mewujudkan visi TNI yang patriot. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, mengaku akan memertimbangkan masukan-masukan yang diberikan anggota Komisi I DPR pada uji kelayakan dan kepatutan. Salah satunya terkait operasi militer yang dilakukan TNI di Aceh, Papua, sampai Laut Cina Selatan.

Ia menekankan, semua masukan nanti akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk ke depan. Terkait evaluasi, masih dilihat perkembangan.

Baca Juga

"Nanti akan kita lihat situasinya, apakah masih relevan atau tidak karena ada daerah yang sudah kondusif, ada daerah yang masih kerawanan tinggi. Nanti akan kita evaluasi. Walaupun TNI tegas, tapi tetap harus humanis," kata Yudo, Jumat (2/12/2022).

Ia menekankan, salah satu sektor utama yang akan dibenahi dari TNI yaitu sumber daya manusia. Menurut Yudo, kualitas SDM dari TNI harus ditingkatkan karena ke depan prajurit-prajurit TNI harus bisa tetap modern sesuai perkembangan zaman.

Terkait ketidakhadiran Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, ia mengaku tidak tahu. Namun, Yudo menegaskan, Andika sudah memberikan dukungan penuh kepadanya untuk melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan sebagai Panglima TNI yang baru.

"Beliau sangat support untuk saya melaksanakan fit and proper test," ujar Yudo.

Setelah ini, pimpinan-pimpinan Komisi I DPR dan perwakilan masing-masing fraksi akan melaksanakan pula kunjungan ke kediaman Yudo. Menurut Yudo, kunjungan akan langsung dilakukan hari ini setelah semua tahapan selesai dan hasil dibacakan.

Yudo mengaku bersemangat tinggi lantaran ditemani mulai dari Kapolri sampai pimpinan-pimpinan Mabes TNI. Ia merasa, kehadiran Kapolri ini merupakan awal yang bagus dalam membangun sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri.

Tidak cuma soal evaluasi operasi militer di Aceh, Papua, dan Laut Cina Selatan. Yudo menambahkan, perkembangan alutsista dan kesejahteraan prajurit-prajurit TNI menjadi perhatian program-program kerjanya ke depan sebagai Panglima TNI nanti.

"Kita evaluasi bersama, hal-hal yang belum bagus akan dievaluasi, yang sudah baik akan kita lanjutkan, hal-hal yang bagus konsisten akan saya lanjutkan," kata Yudo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement