REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono meminta generasi muda PPP mengambil momentum dalam Pemilu 2024. Mardiono menegaskan, kader muda PPP yang tergabung dalam Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) tidak boleh hanya menjadi penonton dalam gelaran pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Mardiono berharap kader muda PPP untuk mendaftar sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2014. "Sebentar lagi Pemilu 2024. Saya minta kader GMPI berperan aktif, mengambil momentum," kata Mardiono saat menghadiri Harlah GMPI ke-29 sebagaimana dikutip, Kamis (1/12/2022).
Karenanya, dia meminta kader GMPI untuk mulai merumuskan strategi pemenangan untuk menghadapi Pemilu 2024. Selain itu, Mardiono juga meminta kader-kader GMPI mengajak masyarakat datang ke TPS untuk memilih calon-calon anggota legislatif terbaik.
"GMPI dapat menyosialisasikan ke masyarakat untuk senantiasa datang ke TPS untuk memilih kader-kader terbaik, kader PPP dan kader GMPI, sebagai calon legislatif dari Kabupaten, Kota, Provinsi, dan pusat," ujarnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GMPI Achmad Baidowi meminta kader-kader GMPI merapatkan barisan untuk menggalang kekuatan menghadapi Pemilu 2024. "Kami selalu menghimbau agar selalu merapatkan barisan. Kalau kita tidak merapatkan barisan, percuma kita melakukan kerja elektoral," kata Baidowi.
Baidowi menyampaikan hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS), tentang pengenalan pemilih muda terhadap PPP cukup menggembirakan. Sementara popularitas PPP di mata pemilih muda berada di angka 65,2 persen.
"Sementara kesukaan pemilih muda pada partai berlambang Ka'bah itu di angka 72,8 persen. Ini artinya peluang bagi PPP dicintai anak muda masih cukup besar peluangnya," ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am yang juga menghadiri puncak Harlah GMPI ke-29, meminta kader-kader GMPI agar terus aktif memberikan literasi politik kepada para generasi muda. "Mari kita bersama-sama, di samping untuk kepentingan politik elektoral, tapi juga memberikan literasi politik kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan beradab," katanya.