REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi Vera Simanjuntak mengungkapkan, 'ketidakberesan’ batin Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (J) sudah bermula sejak Juni 2022. Puncaknya, kata Vera, tergambar dari pembicaraan via seluler pada 7 Juli, satu hari sebelum Brigadir J dibunuh di Duren Tiga 46, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022).
Hal tersebut Vera ungkapkan kepada majelis hakim saat memberikan kesaksian dalam persidangan lanjutan pembunuhan Brigadir J atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jaksel, Selasa (1/11/2022). Vera adalah calon isteri dari Brigadir J.
Vera didatangkan dari Jambi untuk kembali diperdengarkan kesaksiannya dalam kasus tersebut. Kata Vera, pernah pada tengah malam 21 Juni, Brigadir J meneleponnya dari Jakarta. Pembicaraan tersebut mulanya norma-normal saja. “Almarhum (Brigadir) nanya, saya lagi dimana,” kata Vera. Pertanyaan umum tersebut, Vera jawab dengan biasa, bahwa ia sedang berada di rumah.
“Lalu saya tanya, Abang enggak dinas,” kata Vera. Brigadir J menjawab pada saat itu dirinya yang sedang tak dinas.
Obrolan malam itu menjadi tak biasa setelah Brigadir J menyampaikan dirinya yang sedang dalam masalah. “Abang sedang ada masalah dik,” kata Vera menirukan ucapan kekasinya saat itu. Vera pun bertanya balik soal masalah yang dihadapi J.
Vera mengatakan, Brigadir J memang selama berhubungan asmara tak pernah menceritakan masalah yang krusial. Namun pada 21 Juni malam itu, Brigadir J seperti hendak menceritakan masalah besar. Hanya saja, kata Vera, Brigadir J urung mengungkapkannya. “Dia bilang, abang ada masalah. Tapi enggak bisa cerita masalah ini. Baik ke mamak, baik ke bapak, ke Reza (adik Brigadir J), Kak Yuli, atau ke adik,” kata Brigadir J yang tiru Vera.
Selanjutnya, Vera mengaku sempat penasaran ada masalah apa. Cuma tak ingin memaksa Brigadir J menceritakannya. “Saya bilang, masalah apa Bang. Ceritalah. Jangan dipendam sendiri,” kata Vera.
Bujukan Vera tak membuat Brigadir J terus terang. Kata Vera, justeru Brigadir J membuat situasi sentimental dengan menyampaikan akan menghadapi masalah itu seorang diri. “Nggak lah dik. Biarlah aku sendiri yang menanggung semua ini,” kata J dalam cerita Vera.
Vera mengatakan, Brigadir J pun malah membuat situasi pembicaraan menjadi dramatis karena meminta kekasihnya itu mencari calon suami pengganti. “Kenapa kau masih menunggu abang dik?” tanya Brigadir J kepada Vera.
Vera mengaku heran dengan pertanyaan tersebut. Tetapi Vera merespons dengan sabar. “Saya masih nunggu abang,” jawab Vera. Akan tetapi, jawaban tersebut juga tak membuat Brigadir J semangat.
Kata Vera, sebaliknya, Brigadir J memberikan respons yang tak disangka-sangka. “Bukalah hatimu buat laki-laki lain. Nikah, punya anak kalian. Bahagia. Kalau abang, sendiri dik,” kata Brigadir J.
Sebagai perempuan yang menunggu untuk dinikahi, Vera mengaku terkejut dengan sikap Brigadir J itu. Sebab itu, obrolan malam itu menjadi semakin sentimental. “Saya bilang, ‘nggak mau. Aku mau mau menikahnya sama abang’,” ujar Vera.
Brigadir J mengeluh sesak...
Baca juga : PAN: PPP Jatuh Cinta ke Erick Thohir, Wajar Jika Siap Usung Jadi Cawapres