Selasa 25 Oct 2022 06:10 WIB

Usai Kritik LRT Palembang Sepi, Ridwan Kamil Minta Maaf

Ada develpor minta ke Pemprov Jabar untuk membangun MRT rute Bekasi-Karawang.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Palembang atas pernyataannya mengkritik pembangunan LRT Palembang. Ridwan Kamil mengkritik pembangunan LRT Palembang tidak tepat, yang ditandai penumpang sepi.

Pendapat itu disampaikannya saat diskusi akademik di Fablab Correctio Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, Jumat (21/10/2022). Dia menanggapi, keinginan sejumlah pengusaha yang mengusulkan agar ada pembangunan MRT rute Bekasi-Karawang, karena berdampak positif bagi pengembangan properti.

"Konteksnya begini, dalam diskusi, ada developer di Bekasi-Karawang tiba-tiba meminta dibangunkan MRT. Saya menjawab dengan berargumentasi MRT itu mahal sekali. Rp 1 triliun per kilometer (km). Tidak ada anggaran pemerintah daerah yang sanggup kecuali DKI, mungkin," kata Ridwan Kamil dikutip di akun media sosialnya di Jakarta, Selasa (24/10/2022).

Menurut dia, pembangunan MRT itu harus mempertimbangkan populasi. Jika melalui wilayah padat penduduk maka penumpang bisa penuh dan balik modal. Selain itu, MRT juga harus terkoneksi dengan angkutan feeder dan jaringannya luas.

"Jika populasi sedikit nanti ada tantangan seperti LRT Palembang yang kondisi ridership-nya penumpang hariannya belum maksimal (berdasarkan penglihatan saya saat kunjungan terakhir)," kata mantan wali kota Bandung tersebut.

Ridwan Kamil menegaskan, diskusi di Jababeka itu sifatnya akademis. Dia membahas plus minus pembangunan Indonesia dari zaman dulu sampai dengan sekarang. Menurut dia, acara itu bukan format tanya jawab dengan media.

"Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yang selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus. Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik," ujarnya.

Ridwan Kamil menyadari, kritikannya itu mengundang kritik balik dari sebagian kalangan. "Melekat jabatan saya sebagai pemimpin daerah, sehingga ada kritikan 'urus aja atuh Jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain'. Kritikan itu saya terima dengan lapang dada," kata Ridwan Kamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement