Kamis 20 Oct 2022 22:16 WIB

Airlangga: Pengumuman Banyak Capres Seperti Kerikil dalam Sepatu

KIB fokus untuk menyukseskan pemerintahan Jokowi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memaparkan visi dan misinya dalam rangkaian HUT ke-58 Partai Golkar, di JIExpo, Jakarta, Kamis (20/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memaparkan visi dan misinya dalam rangkaian HUT ke-58 Partai Golkar, di JIExpo, Jakarta, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belumlah membahas calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, pengumuman capres yang sejak dini dilakukan saat ini seperti kerikil dalam sepatu.

"KIB menghormati Bapak Presiden dan tadi disampaikan akan ada kerikil di sepatu kalau terlalu banyak capres yang di-announce sebelum waktunya," ujar Airlangga dalam rangkaian HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo, Jakarta, Kamis (20/10).

Baca Juga

"Karena kita sedang menghadapi tantangan yang besar, tantangan ketidakpastian yang tinggi. Ini adalah waktunya untuk kita semua bergandengan tangan menyelesaikan tantangan tersebut," sambungnya.

Ia mengatakan, Indonesia saat ini tengah mengalami ketidakpastian yang dikarenakan situasi global. Di samping itu, Presiden Joko Widodo masih memiliki sisa masa jabatan selama kurang lebih dua tahun yang perlu dibantu oleh seluruh elemen, termasuk KIB.

"Bukan waktunya tadi disampaikan Ketua Umum PAN, untuk saling berbeda pendapat terhadap hal yang belum waktunya, ini akan menjadi tidak," ujar Airlangga.

KIB, jelas Airlangga, fokus terlebih dahulu mensosialisasikan visi dan misinya, serta menyukseskan pemerintahan Jokowi. Apalagi, koalisinya terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

"PAN, PPP, dan Golkar adalah politisi yang matang, politisi yang sudah mempunyai kolektif memori dari pembangunan Indonesia berbagai kepemimpinan dan oleh karena itu pasti akan dibuat kebijakan yang kolektif kolegial, kita kolektif kolegial," ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement