REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-4 besutan PT PAL Indonesia, KRI Kerambit-627 sukses melakukan uji penembakan senjata utama, yakni meriam. Kapal perang yang telah diserahkanterimakan kepada TNI AL pada tahun 2019 itu kembali ke fasilitas PT PAL Indonesia untuk pelaksanaan skema Fit for But Not With (FFBNW). Prosesnya meliputi instalasi dan integrasi sistem sensor dan senjata.
"PT PAL telah menjalin kemitraan yang baik dengan berbagai perusahaan senjata dari Eropa maupun Asia dalam memenuhi dukungan persenjataan untuk operasi KCR, sesuai dengan kebutuhan dalam Minimum Essential Force,” kata Chief Operating Officer (COO) Iqbal Fikri, Rabu (19/10/2022).
Iqbal menjelaskan, KCR 60 M dalam pelaksanaan skema FFBNW melakukan beberapa persiapan. Mulai dari penyiapan pondasi hingga integrasi sistem senjatanya. Rangkaian proses pengujian tersebut telah disesuaikan dengan standar internasional.
"Besarnya amanah yang diberikan, harus menjadi motivasi bahwa industri dalam negeri mampu memenuhi ekpektasi serta harapan user,” ujar Iqbal.
Iqbal melanjutkan, keberhasila uji tembak KRI Kerambit-627 dievaluasi menggunakan hasil Magnetic Particle Test yang dilakukan setelah pengujian Gun SAT. Magnetic Particle Test dimaksudkan untuk memastikan tidak terjadi kerusakan pada substruktur senjata dan geladak kapal selama menjalankan misi persenjataan utama.
"PT PAL sangat fokus kepada added value yang bisa diberikan dan dukungan berkelanjutan ke depan. Termasulk kemandirian dalam alutsista pendukung, sebagaimana kita akan berkompetisi dengan industri pertahanan yang telah dikenal secara global,” kata Iqbal.
Iqbal menyatakan, PT PAL Indonesia siap mendukung pemenuhan alutsista dalam negeri sebagai upaya peningkatan MEF. Dengan kepercayaan penuh pemerintah untuk melibatkan industri dalam negeri dalam meningkatkan kemandirian pertahanan bangsa, diharapkannya dapat mempercepat kejayaan maritim Indonesia.