Selasa 18 Oct 2022 17:53 WIB

Survei: Kepercayaan Publik ke TNI Lebih Tinggi Dibandingkan Polri

Jarak kepercayaan kepada Kapolri dibandingkan institusi Polri sekitar 6 persen.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan tingkat kepercayaan publik kepada TNI jauh lebih tinggi dibandingkan Polri.
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan tingkat kepercayaan publik kepada TNI jauh lebih tinggi dibandingkan Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan tingkat kepercayaan publik kepada TNI jauh lebih tinggi dibandingkan Polri. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI berada di angka 90,9 persen, sedangkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi berada di angka 59,1 persen. 

“Perbedaan kepercayaan pada TNI dan Polri berjarak 31,8 persen," kata Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Survei dilakukan pada 11--20 September 2022 kepada 1.200 responden di 34 provinsi dan menggunakan metode riset kualitatif dengan analisis media, focus group discussion (FGD), dan in depth interview. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview) dengan margin of error (MoE) survei ini sekitar 2,9 persen.

Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri karena adanya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Kasus Tragedi Kanjuruhan dapat menurunkan citra polisi kembali dengan jatuhnya korban meninggal sebanyak 132 orang.

"Polisi disalahkan karena penggunaan gas air mata, bahkan sudah kedaluwarsa pula," kata Ardian.

Meski tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri menurun, katanya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lebih tinggi, yakni 65 persen. "Jarak kepercayaan kepada Kapolri dibandingkan institusi Polri sekitar 6 persen. Ini disebabkan publik melihat kesungguhan Kapolri membersihkan kembali kinerja kepolisian," paparnya.

Mayoritas publik (85 persen) masih menaruh harapan agar polisi dapat meningkatkan kembali kepercayaan publik karena pada 2018 tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi pernah mencapai 87,8 persen. "Sebagai lembaga negara tentu kepercayaan publik penting untuk polisi. Semakin kuat kepercayaan publik, maka semakin mudah polisi sukses menjalankan perannya. Sebagaimana moto polisi Rastra Sewakottama. Itu artinya Abdi Utama bagi Nusa dan Bangsa," tutur Ardian.

Mayoritas publik, tambah dia, berharap polisi kembali kepada khitahnya sebagai pelindung yang adil dan bersih bagi masyarakat banyak. "Tak ada negara yang kuat dan bersih tanpa kehadiran lembaga polisi yang kuat dan bersih pula," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement