Selasa 18 Oct 2022 17:49 WIB

Sesuaikan Stok, Layanan Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Dibuka Selektif

Stok vaksin Covid-19 di Jakarta diperkirakan cukup untuk 17 hari.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka layanan vaksinasi Covid-19 secara selektif di tingkat kecamatan menyesuaikan ketersediaan stok yang terbatas saat ini.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka layanan vaksinasi Covid-19 secara selektif di tingkat kecamatan menyesuaikan ketersediaan stok yang terbatas saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka layanan vaksinasi Covid-19 secara selektif di tingkat kecamatan menyesuaikan ketersediaan stok yang terbatas saat ini. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diakses pada Selasa (18/10/2022) pukul 16.00 WIB, stok vaksin Covid-19 di Jakarta mencapai 26.482 dosis.

Dengan rata-rata vaksinasi 1.495 dosis pada pekan lalu, stok vaksin tersebut diperkirakan cukup untuk 17 hari. "Kami berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk pasokan vaksin," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dinas Kesehatan DKI melalui media sosial sudah memperbaharui informasi lokasi vaksinasi. Lokasi vaksinasi yang masih tersedia di antaranya di Kantor Kecamatan Senen pada 19-21 Oktober dengan kuota yang terbatas yakni masing-masing untuk 50 orang.

Selain itu, Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya II dibuka pada hari ini pukul 13.00-15.00 WIB dengan kuota terbatas. Beberapa sentra vaksinasi yang sementara ini ditiadakan karena stok yang habis di antaranya Museum Stovia, Puskesmas Kembangan. Selain itu, seluruh Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan di Tanjung Priok tidak mengadakan vaksinasi Covid-19. 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes melakukan upaya relokasi vaksinasi khususnya bagi daerah yang cukup stok vaksin namun serapan rendah. Kendati demikian, ia menargetkan dalam satu minggu mendatang stok vaksinasi akan tersedia kembali.

"Dialokasikan dari produksi dalam negeri dan bila kurang dari Covax," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement