Kamis 21 Apr 2022 12:21 WIB

TNI AL Sambut Baik Rencana Modernisasi 41 Kapal Perang

TNI AL sedang membangun kekuatan melalui sarpras, alutsista, dan SDM prajurit.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ilham Tirta
Armada kapal perang milik TNI AL (ilustrasi).
Foto: Antara
Armada kapal perang milik TNI AL (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana melakukan modernisasi terhadap 41 kapal perang milik TNI Angkatan Laut melalui Defend ID. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Muda TNI Julius Widjojono mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana tersebut.

Untuk diketahui, Defend ID merupakan perusahaan induk dari BUMN industri pertahanan dalam negeri yang terdiri dari PT LEN Industri, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia. "Kami sangat bangga dan bersyukur dengan didorongnya percepatan modernisasi alutsista. Hal ini adalah sebuah keniscayaan, mengingat tatanan kekuatan regional maupun global berpacu cepat untuk perkuatan pertahanan negaranya masing-masing," kata Julius saat dihubungi, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga

Julius menambahkan, rencana percepatan modernisasi alutsista TNI AL ini juga sesuai dengan visi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam membangun kekuatan TNI Angkatan Laut. Baik melalui sarana dan prasarana, alutsista, serta sumber daya manusia (SDM) prajurit TNI AL.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan holding BUMN industri pertahanan yang disebut Defend ID menandatangani beberapa kontrak kerja sama di Hanggar Kapal Selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4). Salah satu kerja sama itu, yakni upaya modernisasi sebanyak 41 kapal perang milik TNI Angkatan Laut oleh PT PAL Indonesia.

"Kesepakatan MRO dan peningkatan kemampuan serta modernisasi kapal perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang antara PT PAL Indonesia dan Kementerian Pertahanan senilai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat merupakan salah satu kegiatan dalam penandatanganan kontrak kerja sama antara Defend ID dan Kementerian Pertahanan," kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam siaran pers Dispenal, Rabu (20/4/2022).

Penandatanganan kontrak kerja sama ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran holding dan program strategis BUMN industri pertahanan, yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membangun dan mendukung program, yaitu pembentukan perusahaan induk pada perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.

Diharapkan dengan adanya holding BUMN industri pertahanan defend ID ini akan meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri menjadi 50 persen, serta target 50 besar dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024 dapat terwujud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement