Jumat 14 Oct 2022 17:42 WIB

Kasus Teddy Minahasa Dinilai Jadi Pukulan Telak Bagi Polri

Kasus Teddy kembali menjadi prahara kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota MPR RI dari Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi
Foto: dok
Anggota MPR RI dari Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irjen Teddy Minahas dikonfirmasi terlibat dalam kasus narkoba. Anggota Komisi III, Aboe Bakar Alhabsyi, menilai kasus tersebut jadi pukulan telak bagi Polri.

"Kabar ditangkapnya Irjen Teddy Minahasa oleh Divisi Propam Polri adalah pukulan telak untuk institusi Polri. Setelah kasus FS, kasus ini kembali menjadi prahara untuk kepercayaan publik terhadap institusi Polri," kata Aboe Bakar, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

Ia menilai adanya kasus tersebut akan membuat publik semakin ragu terhadap institusi Polri. Apalagi hal tersebut melibatkan pejabat tinggi Polri.

"Presiden harus mengambil langkah serius untuk membersihkan institusi Polri dari para personel yang secara sengaja melanggar Tri Brata dan Catur Prasetya. Sikap tegas Presiden diperlukan untuk mewujudkan amanah pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Indonesia adalah negara hukum," ujarnya.

Ia menambahkan, secara strategis Presiden perlu memformulasikan ulang reformasi Polri. Perlu ada pengawalan secara langsung dalam upaya menumbuhkan kepercayaan publik dan dunia internasional atas due proces of law di Indonesia. 

"Secara teknis tak ada salahnya Presiden perintahkan tes urin secara menyeluruh untuk seluruh personel polisi di Indonesia, tanpa kecuali. Ini adalah sebagai upaya untuk menunjukkan keseriusan Presiden dalam memberantas narkoba di dalam tubuh Polri sendiri," tegasnya.

Sekjen PKS itu mengaku sangat prihatin atas adanya kabar penangkapan terhadap pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat tersebut. Menurutnya hal tersebut harus menjadi momentum bagi Polri untuk melakukan refleksi, introspeksi, institusi Polri.

"Jika perbaikan berhasil, maka ini akan menjadi legacy kepemimpinan Porli saat ini, dikenang dengan baik. Namun jika tidak berhasil, tidak transparan, maka akan berdampak buruk, bukan hanya Polri tapi juga Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai ini," tuturnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement