Rabu 12 Oct 2022 00:55 WIB

Kritik untuk Hasto yang Dinilai Nyinyir Setelah Nasdem Deklarasikan Anies Capres

"Ia (Hasto) tidak boleh nyinyir, apalagi berupaya mendikte partai lain."

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama para narasumber memberikan keterangan usai acara talkshow di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Ahad (9/10/2022). PDI Perjuangan menyalenggarakan talkshow dalam rangka memeriahkan perayaan HUT TNI Tahun 2022, serta mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI. Republika/Prayogi.
Foto:

Sindiran Hasto untuk Nasdem juga dikritik oleh politisi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin. Menurut Didi, tidak ada kaitannya musim penghujan dan musibah banjir dengan deklarasi Anies sebagai calon presiden. 

Menurut dia, berbagai belahan Tanah Air juga memang masuk musim penghujan, dan banyak negara di dunia sedang mengalami musibah banjir. Hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi ini, diduga karena efek pemanasan global, sehingga musim hujan telah bergeser dari waktu yang biasanya.

 "Hujan lebat lalu timbul banjir, lucu dan aneh sekali jika tiba-tiba penyebabnya dituduh hanya pada Anies Baswedan seorang," kata Didi, Selasa (11/10/2022). 

Memang diakui dia, biasanya untuk wilayah Indonesia intensitas hujan tinggi sekitar Desember hingga Maret. Dan puncak musim penghujan biasanya di Januari hingga Februari.

Baca juga : Nasdem Tegaskan Komitmen Dukung Jokowi Hingga Masa Jabatannya Berakhir

Walaupun musim hujan semakin maju, ia mengatakan, pernyataan Hasto yang mengaitkan itu dengan Anies sungguh aneh. Kalau kemudian dikaitkan dengan pengelolaan banjir, Didi menilai Anies telah berbuat banyak hal.

"Anies hemat kami telah berbuat banyak untuk tanggulangi resiko banjir di Jakarta. Boleh saya katakan justru di era Anies penanganan banjir jauh lebih baik daripada gubernur sebelum Anies," sebutnya. 

Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat ini menilai pihak yang tidak ingin Anies maju sebagai capres 2024, membuat tuduhan seolah olah Anies tidak mampu mengatasi banjir. Padahal ia yakin tuduhan sangat politis sekali, karena tidak berdasarkan fakta.

"Mereka adalah orang-orang yang ketakutan karena pooling Anies terus naik untuk capres 2024," terangnya.

"Mereka resah dan khawatir kelompok mereka akan kalah. Mereka ibarat orang-orang yang kalah sebelum perang lucu dan aneh mereka," imbuhnya.

Baca juga : Nasdem Pilih Santai Tanggapi Julukan Nasdrun Setelah Usung Anies

Sindiran Hasto kepada Anies diutarakannya saat menerangkan isi pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan yang dilakukan di Batutulis pada akhir pekan lalu tersebut terkait kepemimpinan nasional.

Hasto menegaskan, Indonesia membutuhkan satu pemimpin yang memiliki rekam jejak yang kepemimpinan yang baik mengingat luas wilayah Indonesia yang begitu.

"Ini dilakukan bagi masa depan bangsa dan negara. Demi kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, kemudian Ibu Mega, Pak Jokowi serta kepemimpinan yang akan datang," kata Hasto dalam keterangannya, Ahad (9/10/2022).

Dirinya mengingatkan, Pemilu adalah momentum mempersiapkan pemimpin bangsa. Maka itulah PDIP mencari sosok yang mampu mengemban tanggung jawab tersebut.

"Kita tidak mencari sosok pemimpin yang hanya bisa menarasikan keberhasilan, sehingga ketika ada banjir dalam wilayah dengan 30.000 RT, lalu banjir (menimpa) 30 RT, itu dikatakan tidak sampai satu persen. Politik itu bukan kalkulasi satu sampai lima persen. Tapi tanggung jawab bagi bangsa dan negara," ucapnya.

 

photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement