Senin 25 Jul 2022 16:33 WIB

Sukabumi Gencarkan Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula

Jumlah pemilih pemula di Kota Sukabumi besar sehingga perlu diakomodir.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ilham Tirta
Pendidikan Pemilu (ilustrasi).
Foto: republika
Pendidikan Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menjelang pemilu dan pilpres 2024, Pemkot Sukabumi menggencarkan pendidikan politik kepada pemilih pemula. Targetnya, terjadi peningkatan partisipasi pemilih, terutama dari kalangan generasi muda.

Upaya ini salah satunya dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Sukabumi yang menggelar pendidikan politik bagi pemilih pemula tahun 2022 di Hotel Santika Kota Sukabumi, Senin (25/7/2022). ''Politik membutuhkan peran pemuda dalam kehidupan bernegara agar berperan aktif sebagai kekuatan moral dalam segala aspek,'' ujar Kepala Badan Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan.

Baca Juga

Sasaran pendidikan ini adalah pemuda, terutama anak sekolah yang pada 2024 menyampaikan hak demokrasinya. Dalam momen ini, mereka mendapatkan materi dari KPU dan Bawaslu.

Harapannya, apatisme di kalangan pemuda diharapkan tidak terjadi lagi. Sebab, pendidikan politik jadi kunci dari kesejahteraan dan kejayaan bangsa di masa depan.

Yudi menuturkan, membangun pondasi bermasyarakat dan bernegara melalui pendidikan politik diperlukan menuju demokratisasi pancasila berkualitas. Intinya, kegiatan ini untuk melahirkan duta demokrasi dalam mendorong naiknya partisipasi pemilih dalam penyelenggaraan pemilu dan pilpres pada 14 Februari 2024 dan pilkada serentak pada 27 November 2024.

''Penyelanggaraan pemerintah di Indonesia terdiri dari tiga pilar eksekutif, legislatif dan yudikatif,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di awal sambutan. Di mana yang berhak ditempatkan di ranah eksekutif dan legislatif ada mekanisne yang sudah diatur melalui pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.

Pemilihan eksekutif dan legislatif mengedepankan sistem kedaulatan di tangan rakyat dan bagaimana mengejawantahkannya melalui saluran partai politik. ''Masyarakat berhak menentukan berdasarkan hati nurani dan mempersiapkan kader terbaik baik di legislatif dan eksekutif melalui pemilihan umum berbasiskan masyarakat salurannya melalui partai politik,'' kata Fahmi.

Fahmi mengungkapkan betapa pentingnya generasj muda terlibat aktif dalam proses demokratisasi. Sebab, jumlah generasi muda ada sekitar 58 persen di Kota Sukabumi.

Jika pemilih pemula apatis dengan demokrasi, maka itu akan bermasalah.

''Pada 14 Februari 2024 akan memilih legislatif dan presiden dan gelaran pilkada gubernur, bupati dan wali kota pada 27 November 2024,'' kata Fahmi.

Mari lanjut Fahmi, menjadi pemilih pemula terbaik untuk suksesnya pemerintahan dengan mengikuti kegiatan pemilu. Nantinya narasumber baik KPU dan Bawaslu akan memberikan materi seperti tahapan dan sukseskan tahapan hingga puncaknya nanti di 2024.

''Perwakilan pelajar peserta pendidikan jadi duta demokrasi memberikan informasi ke teman sebaya tentang pentingnya terlibat aktif dalam pemilu,'' kata Fahmi. Harapannya, indikator tingkat partisipasi pemilih semakin tinggi dan jika makin tinggi, maka kualitas demokrasi akan semakin baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement