REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah organisasi sukarelawan Jokowi akan menggelar musyawarah rakyat (musra) di seluruh provinsi di Indonesia untuk menentukan presiden selanjutnya. Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus di Solo, Sabtu (16/7/2022), mengatakan musra pertama di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8) dan berakhir di Jakarta pada Maret 2023.
Panel Barus menjelaskan, musra merupakan wadah untuk masyarakat agar lebih aktif terlibat dalam menentukan kepemimpinan nasional ke depan, dan ikut menentukan program-program harapan rakyat ke depan. Menurut dia, musra ini muncul karena didasari oleh arahan dari Ketua Dewan Pembina, yakni Presiden Jokowi pada saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo di Magelang, Jawa Tengah.
Dalam arahan tersebut, kata dia, Presiden Jokowi menyampaikan banyak hal terkait dengan politik."Ada beberapa hal yang menjadi dasar (musra), misalnya ojo kesusu (jangan buru-buru), gali kehendak rakyat, bicara lagi kepada rakyat, dan serap aspirasi rakyat," katanya.
Untuk teknis pelaksanaan musra, salah satunya ada jumlah minimum peserta yang terlibat musra di setiap provinsi. Misalnya, di Sulawesi Tenggara jumlah peserta minimum peserta sebanyak 3.000 orang dan harus mewakili kabupaten/kota provinsi tersebut."Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan di daerah yang lain jumlah pesertanya bisa berubah. Misalnya, di Jawa bisa puluhan ribu orang, tetapi minimal 3.000 orang setiap provinsi," katanya.
Ia mengemukakan, musra akan mengangkat tiga tema, yakni kebangsaan dan program prioritas harapan rakyat, karakteristik kepemimpinan harapan rakyat, dan ketiga nama-nama capres/cawapres dambaan rakyat.Dikatakan pula bahwa akan disampaikan seluruh hasil musra dari awal hingga akhir.
Pengumuman akan dilakukan di Jakarta pada tahun depan.Sementara itu, musra akan melibatkan 15 organisasi sukarelawan Jokowi, yakni Projo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Almisbat, GK, RKIH, Gapura, Jaman, Bara JP, Kornas Jokowi, Indeks, KIB, Duta Jokowi, dan RPJB.