Rabu 13 Jul 2022 13:46 WIB

Soal Penambahan Parpol di KIB, Waketum PAN: Masih Pendekatan

Dua parpol disebut akan bergabung dengan KIB.

 Soal Penambahan Parpol di KIB, Waketum PAN: Masih Pendekatan. Foto: Bendera partai politik (ilustrasi)
Foto: PDK.OR.ID
Soal Penambahan Parpol di KIB, Waketum PAN: Masih Pendekatan. Foto: Bendera partai politik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Waketum PAN Viva Yoga Mauladi enggan menyebut parpol tersebut yang disebut akan bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Viva hanya menyebut parpol itu nantinya akan menambah kekuatan bagi KIB.

“Ya, semoga saja ada yang bergabung di KIB. Akan semakin menambah kekuatan politik bersama di KIB,” kata Viva, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Viva menutup rapat-rapat soal parpol tersebut, Apakah dari parpol parlemen atau non parlemen. Menurut dia, saat ini KIB masih terus menjalin komunikasi dengan partai itu.

“Partai politik apakah? Nanti ditunggu pengumuman resminya he he.. Ini kan masih PDKT. Belum ijab kabul,” jelas Viva.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada partai lain yang akan masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP. Dia bilang, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.

Airlangga enggan membocorkan parpol mana yang dimaksud. Apakah parpol di dalam parlemen atau di luar parlemen.

"Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah baru diberi tahu," kaya Airlangga usai solat Idul Adha di Masjid Ainul Hikmah DPP Partai 

Golkar, Jakarta Barat, Ahad (10/7/2022).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menduga, Demokrat partai yang paling berpeluang gabung Koalisi Indonesia Baru (KIB). Menurut dia, PKS cenderung lebih dekat dengan NasDem.

"Iya Demokrat. PKS kan belun ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama NasDem kan. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar, kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," ujar Adi, Selasa (12/7/2022).

Adi mengatakan, bergabungnnya Demokrat tidak akan mengganggu soliditas KIB. Meski diakui sejumlah politisi partai berlambang Mercy ini sering kali liar dan sulit dikontrol dalam memberikan pernyataan.

Dia mencontohkan saat Pilpres 2019 dimana partai Demokrat bagian dari koalisi pendukung capres Prabowo Subianto. Namun dalam perjalanan koalisi, politisi Demokrat sering mengkritik Prabowo hingga tercetus ucapan ‘Jenderal Kardus’ untuk ketua partai Gerindra tersebut.

"Nggak, nggak mungkin terpengaruh, KIB nantinya dengan celetukan itu. KIB ini sudah solid, mereka ini para pemain lama, jadi tidak gampang untuk terpengaruh oleh statement-statement politik Demokrat," tambahnya.

Adi mengatakan, semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement